Bisnis yang Prospeknya Cerah di 2022? Intip Bocoran dari KADIN

Surplus neraca dagang RI tinggi pada 2021

Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah pulih. Seiring dengan itu, prospek bisnis di Indonesia pun kembali bergeliat.

Arsjad lebih lanjut memaparkan sektor bisnis yang memiliki prospek cerah berdasarkan data analisis statistik pengeluaran penduduk per kapita Indonesia.

Menurutnya, sekitar 49 persen rata-rata pengeluaran penduduk per kapita sebulan adalah pengeluaran konsumsi makanan, dan didominasi oleh makanan dan minuman jadi.

“Hal ini menunjukkan prospek bisnis kuliner masih menjanjikan pada tahun 2022, baik melalui wisata kuliner maupun aplikasi online,” kata Arsjad dalam Indonesia Economic Outlook 2022 HIPMI, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga: Kadin Ungkap 2 Tantangan Penerimaan Pajak RI di 2022

1. Bisnis properti m

Bisnis yang Prospeknya Cerah di 2022? Intip Bocoran dari KADINIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan analisis pengeluaran konsumen itu, dia juga menyebut bahwa konsumsi nonmakanan hingga bisnis properti diyakini masih terus tumbuh tinggi pada 2022.

“Kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal masih tinggi baik melalui pembelian properti maupun sewa,” ujarnya.

2. Bisnis yang memiliki prospek baik

Bisnis yang Prospeknya Cerah di 2022? Intip Bocoran dari KADINIlustrasi Belanja Online/Belanja di e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, ia menyebut bahwa bisnis teknologi informasi dan komunikasi juga terlihat memiliki prospek cukup baik, terutama internet, pulsa serta ekspedisi ataupun logistik.

“Bisnis lain yang diperkirakan akan tumbuh positif di tahun 2022 ini adalah bisnis aneka barang dan jasa, bisnis pakaian jadi, dan juga otomotif,” kata Arsjad.

Baca Juga: Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi Dunia

3. Sektor manufaktur tetap cemerlang

Bisnis yang Prospeknya Cerah di 2022? Intip Bocoran dari KADINIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam pemaparannya, Arsjad juga menyebut bahwa digital technology akan memiliki prospek yang cemerlang di tahun 2022. Ini utamanya disebabkan oleh pandemik COVID-19 telah mengakselerasi pertumbuhan digitalisasi pada layanan komersial dan pemerintahan.

“Sektor ini diperkirakan masih akan terus tumbuh hingga tahun 2025,” katanya.

Ia menyebut bahwa trend ini paling banyak diperkirakan pada sektor e-commerce, pendidikan, kesehatan dan juga fintech.

Selain itu, sektor manufaktur yang merupakan industri unggulan pemerintah pada tahun 2021, yang tetap tumbuh walaupun pada masa pandemik, diperkirakan akan terus tumbuh.

“Sektor ini banyak menyerap tenaga kerja. Pada tahun 2022, sektor ini diperkirakan akan tetap meningkat karena disertai berbagai rangsangan dan insentif dari pemerintah,” katanya.

Baca Juga: 4 Cara Promosi Bisnis Kamu di Instagram Biar Makin Cuan

4. Perekonomian Indonesia mulai pulih

Bisnis yang Prospeknya Cerah di 2022? Intip Bocoran dari KADINIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Arsjad memaparkan perekonomian kembali pulih dengan angka produk domestik bruto (PDB) di kuartal ketiga 2021 naik di angka 3,51 persen secara year on year (yoy) dibandingkan kuartal yang sama di 2020.

Ia juga menyebut bahwa di tahun 2021, Indonesia mencatatkan ekspor tertinggi sepanjang sejarah, sebesar 231 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau tumbuh sekitar 42 persen.

“Sehingga surplus neraca dagang adalah 34 miliar dolar AS. Hal ini membawa optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 4,7 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2022,” kata dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya