Bitcoin Makin Digemari Investor, Menkeu AS Peringatkan Bahayanya

AS juga ingin buat alternatif untuk cryptocurrency

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengeluarkan peringatan tentang bahaya yang ditimbulkan bitcoin baik bagi investor maupun publik. Hal itu diungkapkannya pada Senin (23/2/2021), di tengah meningkatnya ketertarikan publik dan investor pada mata uang digital atau cryptocurrency tersebut.

Dalam pernyataannya kepada Andrew Ross Sorkin dari CNBC di konferensi “DealBook” New York Times, Yellen mengatakan ada sejumlah bahaya yang bisa dibawa mata uang tersebut akibat ketidakjelasan berbagai hal seperti soal regulasi dan penggunaannya.

Baca Juga: Bappebti Larang Bitcoin dan Aset Kripto Lain Jadi Alat Pembayaran

1. Tidak efisien untuk transaksi

Bitcoin Makin Digemari Investor, Menkeu AS Peringatkan BahayanyaIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Dalam pernyataannya, Yellen mengatakan ia tidak berpikir bitcoin bisa digunakan sebagai mekanisme transaksi. Ia bahkan menyebut bitcoin dan mata uang digital lainnya sangat tidak efisien untuk transaksi.

“Sejauh ini digunakan, saya khawatir itu sering kali untuk keuangan gelap. Ini adalah cara yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi, dan jumlah energi yang dikonsumsi untuk memproses transaksi tersebut sangat mencengangkan,” kata mantan ketua Bank Sentral AS, The Federal Reserve itu.

Penambangan bitcoin memang mengharuskan pengguna untuk menyelesaikan persamaan matematika yang kompleks menggunakan pengaturan komputer bertenaga tinggi. Konsumsi listrik yang digunakan dalam proses tersebut juga meninggalkan jejak karbon tahunan yang sama dengan negara Selandia Baru, menurut Digiconomist.

2. Bitcoin kerap terlibat dalam sejumlah aktivitas ilegal

Bitcoin Makin Digemari Investor, Menkeu AS Peringatkan BahayanyaSumber Gambar: cna.finance.com

Selain masalah daya, bitcoin juga dianggap sebagai alat bagi mereka yang kerap terlibat dalam sejumlah aktivitas ilegal karena penggunaannya yang sulit dilacak. Selain itu ada juga masalah volatilitas, karena harga mata cryptocurrency itu dapat melonjak sangat tinggi dan juga dapat dengan cepat turun.

“Ini adalah aset yang sangat spekulatif dan Anda tahu saya pikir orang harus sadar bahwa ini bisa sangat tidak stabil dan saya khawatir tentang potensi kerugian yang dapat dialami investor,” kata Yellen.

Baca Juga: 5 Poin Penting dari Sidang Konfirmasi Calon Menkeu AS Janet Yellen

3. Alternatif cryptocurrency

Bitcoin Makin Digemari Investor, Menkeu AS Peringatkan BahayanyaIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic)

Harga bitcoin baru-baru ini telah melonjak tajam ke rekor tertinggi barunya. Namun, telah kembali turun awal pekan ini menjadi di atas 53 ribu dolar AS.

Ada berbagai hal yang menyebabkan kenaikan harganya begitu pesat, termasuk langkah pembelian dalam jumlah besar yang dilakukan perusahaan mobil listrik Elon Musk, Tesla, pada awal bulan ini. Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk menggunakan bitcoin sebagai alat transaksi.

Sebagai tanggapan akan semakin tingginya minat publik menggunakan bitcoin sebagai alat transaksi, berbagai lembaga pemerintah telah memikirkan gagasan untuk membuat mata uang digital alternatif. Mereka berharap langkah itu akan membuka sistem pembayaran global bagi mereka yang tidak memiliki akses.

Salah satu lembaga yang berinisiatif menghadirkan cryptocurrency alternatif adalah The Fed. Lembaga yang saat ini diketuai Jerome Powell itu telah mempelajari masalah ini dan membahas kemungkinan peluncuran mata uang digital baru dan sistem pembayarannya. Inisiatif tersebut diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan.

“Saya pikir ini bisa menghasilkan pembayaran yang lebih cepat, lebih aman dan lebih murah, yang menurut saya merupakan tujuan penting,” kata Yellen.

Baca Juga: Kian Populer, Ini Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui soal Bitcoin

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya