Bos Perusahaan Energi Prancis Minta Warga Irit

Prancis disebut butuh kebijakan yang lebih berkelanjutan

Jakarta, IDN Times – Bos-bos dari tiga perusahaan energi besar Prancis meminta konsumen untuk mulai mengurangi penggunaan energi mereka dengan segera di tengah semakin terbatasnya sumber energi.

“Upaya ini harus segera, kolektif dan besar-besaran,” tulis Patrick Pouyanne dari TotalEnergies, Jean-Bernard Levy dari EDF dan Catherine MacGregor dari ENGIE dalam sebuah artikel opini di JDD, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Jerman Pastikan Tetap Tinggalkan Batu Bara pada 2030

1. Persiapan cadangan energi

Bos Perusahaan Energi Prancis Minta Warga IritIlustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Seruan itu muncul setelah pemerintah Prancis mengatakan minggu ini bahwa pihaknya bertujuan untuk memastikan cadangan gas alamnya berada pada kapasitas penuh pada musim gugur karena negara-negara Eropa bersiap untuk melakukan pengurangan pasokan dari Rusia, pemasok utama mereka. Pengurangan itu dilakukan sebagai hukuman karena Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Prancis juga mengatakan akan membangun terminal terapung untuk menerima lebih banyak pasokan gas dengan kapal.

Baca Juga: PM Australia Kunjungi Prancis Pekan Depan, Ingin Perbaiki Hubungan

2. Seruan untuk hemat energi

Bos Perusahaan Energi Prancis Minta Warga Iritminyak tanah (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketiga bos itu mengatakan dalam artikel itu bahwa produksi energi Eropa semakin terhambat oleh produksi pembangkit listrik tenaga air yang mengalami kekeringan. Mereka juga memperingatkan bahwa lonjakan harga energi akibat kesulitan ini mengancam tatanan sosial dan politik, dan berdampak terlalu parah pada daya beli keluarga.

“Energi terbaik adalah yang tidak kita gunakan,” tambahnya.

Mereka mengatakan setiap konsumen dan setiap perusahaan harus mengubah kebiasaan mereka dan segera membatasi konsumsi energi mereka.

“Baik itu produk listrik, gas atau minyak,” katanya.

3. Upaya mencapai target energi dan iklim

Bos Perusahaan Energi Prancis Minta Warga IritIlustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Mereka mengatakan mengisi kembali cadangan gas alam selama musim panas merupakan sebuah prioritas, seperti menghapuskan pemborosan energi nasional.

Prancis tidak terlalu bergantung pada pengiriman gas Rusia dibandingkan Jerman karena hampir 70 persen kebutuhan listriknya berasal dari energi nuklir.

Namun menurut Badan Energi Internasional (IEA), Prancis perlu mempercepat penerapan teknologi energi rendah karbon dan solusi efisiensi energi jika ingin mencapai target energi dan iklimnya.

“Prancis terutama membutuhkan kebijakan yang lebih berkelanjutan dan konsisten untuk mengembangkan alternatif bahan bakar fosil, seperti energi angin dan matahari,” kata IEA.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik, Pertamina Efisiensi US$2,2 Miliar di 2021

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya