Bukalapak Terbuka untuk Dual Listing Saham, Jadi di Bursa AS?

Rachmat Kaimuddin beberkan alasan IPO pertama di BEI

Jakarta, IDN Times – CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan perusahaan yang dipimpinnya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penawaran umum kedua (dual listing) di pasar luar negeri. Ia mengatakan perusahaan akan melihat dan mengamati apa yang bermanfaat untuk perkembangannya ke depan.

“Saya pikir tentu tempat listing lain, misalnya di Amerika Serikat (AS) atau negara maju lainnya, memiliki kelebihan. Itu pasar yang lebih besar, pasar yang lebih maju. Jadi saya bisa katakan bahwa kami tidak menutup kemungkinan,” ujarnya dalam acara Tech in Asia Conference, Rabu (13/10/2021).

“Kami akan melanjutkan melihat dan mengamati apa yang bermanfaat untuk perusahaan. Tapi saya pikir saat ini kami terdaftar di IDX dan tujuan kami adalah untuk melanjutkan meningkatkan performa perusahaan,” tambahnya.

Baca Juga: Profil Singkat Rachmat Kaimuddin, Bos Baru Bukalapak

1. Alasan memilih listing di Bursa Efek Indonesia

Bukalapak Terbuka untuk Dual Listing Saham, Jadi di Bursa AS?idx.co.id

Dalam kesempatan itu Rachmat juga membeberkan alasan Bukalapak memilih untuk melakukan penawaran publik perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX). Ia mengatakan hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai aspek dan mempelajari banyak hal.

“Saya pikir pada akhirnya kami percaya kami perusahaan Indonesia, kami melayani UMKM Indonesia,” katanya.

“Jika kami listing di IDX, saham kami akan lebih mudah diakses oleh pemangku kepentingan kami dan juga pada saat yang sama kami bisa menjadi bagian dari pertumbuhan pasar modal Indonesia,” tambah Rachmat.

Baca Juga: Fakta-Fakta IPO Bukalapak sejak Saham Perdana hingga Kini 

2. Ingin memainkan peran dalam pertumbuhan pasar modal RI

Bukalapak Terbuka untuk Dual Listing Saham, Jadi di Bursa AS?Logo Bukalapak (Website/bukalapak.com)

Rachmat mengatakan bahwa ia melihat perkembangan pasar modal Indonesia dan yakin akan potensi pasar kedepannya.

Oleh karenanya, ia ingin perusahaan mengambil peran dalam pertumbuhan tersebut.

“Jika kita memainkan peran pada pertumbuhan ini, ini akan menjadi luar biasa. Jadi saya pikir IPO kami harus di Indonesia,” terangnya.

Baca Juga: Pandu Sjahrir: IPO Bukalapak Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah BEI

3. COVID-19 membuat banyak perubahan

Bukalapak Terbuka untuk Dual Listing Saham, Jadi di Bursa AS?Ilustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

Rachmat juga berbagi kisah tentang dampak COVID-19 pada rencana IPO perusahaan.

Ia menyebut bahwa pandemik yang telah mewabah sejak akhir 2019 itu telah membuat banyak perubahan pada perusahaan dan membuat mereka sempat ragu karena memikirkan keselamatan dan keamanan pekerja.

“Tapi dapat saya katakan pada akhir 2020 menuju 2021 saya rasa melakukan IPO di 2021 adalah hal yang mungkin. Kami memutuskan untuk terus lanjut dan mengeksekusi rencana itu dan kami sampai di sini,” katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya