Charlie Munger Sebut AS Bisa Belajar dari Komunis Tiongkok

Munger adalah wakil ketua Berkshire Hathaway

Jakarta, IDN Times – Wakil Ketua Berkshire Hathaway Charlie Munger memuji pemerintah Tiongkok karena telah membungkam pendiri Alibaba Jack Ma dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Munger juga mengatakan, ia berharap regulator keuangan Amerika Serikat (AS) bisa lebih seperti yang ada di Tiongkok.

“Komunis melakukan hal yang benar,” kata Munger tentang tindakan Tiongkok terhadap Ma, yang pernah mengkritik pejabat Tiongkok tahun lalu karena menghambat inovasi.

Komentar Munger itu dimuat dalam acara khusus CNBC tentang Buffett, Munger dan Berkshire Hathaway (BRKB) yang ditayangkan Selasa (29/6/2021) malam.

Baca Juga: Ini Pesan Warren Buffett dalam Surat Tahunan untuk Pemegang Saham

1. Kontroversi Jack Ma

Charlie Munger Sebut AS Bisa Belajar dari Komunis TiongkokJack Ma (ANTARA/REUTERS/Charles Platiau)

Jack Ma sebelumnya pernah menyampaikan kritik terhadap pemerintah Tiongkok melalui pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober. Dalam pidato itu ia mengkritik sistem regulasi Tiongkok karena menghambat inovasi, dan menyamakan aturan perbankan global dengan “klub orang tua”.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," kata Ma dalam pidatonya.

Lebih dari seminggu kemudian, penawaran umum perdana (IPO) Ant Financial, yang memiliki valuasi senilai 37 miliar dolar AS, ditangguhkan di Shanghai Stock Exchange (SSE). Padahal, IPO perusahaan afiliasi Alibaba itu telah menerima lampu hijau dari pengawas sekuritas Tiongkok dan digadang-gadang akan menjadi salah satu IPO terbesar di dunia. Setelah itu, Jack Ma sempat menghilang dari publik selama beberapa bulan.

2. Munger hanya ingin sebagian sistem Tiongkok yang diterapkan di AS

Charlie Munger Sebut AS Bisa Belajar dari Komunis TiongkokPresiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (www.china-embassy.org)

Sahabat lama investor top Warren Buffett itu lebih lanjut mengatakan, meskipun dirinya memuji langkah Tiongkok, tapi ia hanya menginginkan sebagian sistem Tiongkok untuk dipakai di AS.

“Saya pasti ingin memiliki bagian keuangannya di negara saya sendiri,” kata Munger.

Munger juga mengatakan kepada Becky Quick dari CNBC bahwa Tiongkok telah lebih maju dalam hal menghentikan spekulasi terkait tindakan kotor di dalam suatu perusahaan.

Baca Juga: Warren Buffett Mundur dari Posisi Pengurus Yayasan Gates Foundation

3. Munger memuji pendekatan Tiongkok terhadap krisis kesehatan

Charlie Munger Sebut AS Bisa Belajar dari Komunis TiongkokPetugas medis dengan pakaian pelindung menerima pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara bagi pasien dengan gejala ringan akibat virus corona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Selain itu, Munger juga memuji pendekatan Tiongkok terhadap krisis kesehatan yang sedang terjadi saat ini. Sebagai negara totaliter, Tiongkok memiliki kelebihan untuk menutup negara itu selama enam minggu sebagai tanggapan atas pandemik COVID-19.

“Itu ternyata hal yang tepat untuk dilakukan. Dan mereka tidak mengizinkan kontak apa pun. Ketika semuanya selesai, mereka kembali bekerja. Kebetulan mereka melakukannya dengan tepat," kata dia.

Ini bukan pertama kalinya Munger memuji Tiongkok secara berlebihan. Selama pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire pada awal Mei, Munger mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok akan membiarkan bisnis berkembang. Dia menambahkan bahwa Tiongkok telah mengeluarkan 800 juta orang dari kemiskinan dengan cepat.

“Dan tidak pernah ada yang seperti itu dalam sejarah dunia. Jadi, saya memberi penghormatan untuk orang China dan saya pikir mereka akan terus membiarkan orang menghasilkan uang. Mereka telah belajar bahwa itu berhasil,” kata Munger pada pertemuan Berkshire.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya