China Terus Beli Batu Bara Rusia dengan Diskon Besar

Impor China yang meningkat bisa dongkrak harga batu bara

Jakarta, IDN Times – Data baru dari S&P Global Market Intelligence menunjukkan bahwa pengiriman batu bara Rusia ke China telah meningkat meskipun pengiriman secara keseluruhan ke China telah menurun.

Menurut database Komoditas di Laut S&P, pengiriman batubara lintas laut Rusia ke China melonjak 55 persen menjadi 6,2 juta ton dalam 28 hari pertama bulan Juni dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada Mei, pasokan lintas laut Rusia ke China juga naik 20 persen tahun-ke-tahun (yoy) menjadi 5,5 juta ton.

Produksi dalam negeri di China juga dilaporkan meningkat. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan bahwa antara Januari hingga Mei, produksi batu bara mentah naik 10,4 persen tahun-ke-tahun menjadi 1,81 miliar ton, sementara impor turun menjadi sekitar 96 juta ton. Angka ini turun 13,6 persen dibandingkan tahun lalu.

“Meskipun permintaan lebih rendah dan produksi batu bara domestik lebih tinggi, China telah membeli batu bara Rusia yang jauh lebih tinggi sejak Mei 2022,” kata associate director S&P Global Market Intelligence Pranay Shukla kepada CNBC.

“Ini karena Rusia telah menawarkan diskon yang sangat besar pada harga batu bara internasional yang berlaku,” tambahnya, mengutip IDN Times, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga: China Mau Genjot Produksi Batu Bara 300 Juta Ton Tahun Ini

1. Rusia beri diskon

China Terus Beli Batu Bara Rusia dengan Diskon BesarIlustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari

Rusia adalah produsen dan eksportir batu bara global utama. Tetapi sejak invasinya ke Ukraina, Rusia terpaksa menjual batu bara dengan harga diskon setelah negara-negara seperti Jepang melarang impor komoditas itu dari Rusia.

“Impor batubara secara keseluruhan ke China daratan lebih rendah karena berkurangnya permintaan karena penerapan penguncian sejalan dengan kebijakan 'Dinamis Nol COVID' yang ketat," kata Shukla dalam email.

“Selain itu, rekor harga batu bara internasional yang tinggi, serta peningkatan produksi batu bara domestik di China, juga menjadi penyebab,” tambahnya.

Oleh karena itu, data dari S&P menunjukkan pengiriman batubara lintas laut Rusia ke China pada bulan Maret turun 40 persen tahun-ke-tahun, karena wabah Omicron terjadi di China, sebelum meningkat pada bulan April karena Rusia mulai memberi diskon harga batu bara.

Baca Juga: Jos! Ekspor Batu Bara Tembus 26,54 Miliar Dolar AS, Terbesar ke China 

2. Sanksi global terhadap Rusia

China Terus Beli Batu Bara Rusia dengan Diskon Besarilustrasi batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Pada April, negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) berjanji untuk menjauh dari energi Rusia saat mereka meningkatkan sanksi terhadap Rusia.

Bersamaan dengan Jepang, Uni Eropa juga mengumumkan larangan batu bara Rusia dalam paket sanksi kelima pada April. Tetapi larangan tersebut telah ditunda kembali ke bulan Agustus.

Selama pertemuan puncak pekan lalu, negara-negara G7 memperkuat komitmen mereka untuk mendukung Ukraina tanpa batas. Kelompok itu juga berusaha untuk menjatuhkan sanksi baru termasuk proposal untuk membatasi harga minyak Rusia.

Harga minyak telah meningkat tahun ini sebagai akibat dari perang Rusia di Ukraina dan pasokan global yang lebih terbatas.

Beberapa negara dan perusahaan minyak besar juga telah berhenti membeli minyak Rusia. Uni Eropa, misalnya, berencana memangkas impor minyak Rusia hingga 90 persen sebelum akhir tahun.

Secara keseluruhan, S&P Global Market Intelligence memperkirakan pengiriman batubara global dari Rusia akan meningkat pada kuartal kedua, di samping pengiriman dari Indonesia, eksportir batubara utama lainnya.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Harga Batu Bara hingga Nyaris US$400 per Ton

3. Permintaan China bisa dongkrak harga

China Terus Beli Batu Bara Rusia dengan Diskon Besarilustrasi batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Secara terpisah, Shukla mengatakan semua mata sekarang akan tertuju pada China, untuk melihat apakah negara itu akan meningkatkan impor batu bara ketika ekonomi dibuka kembali dan pembatasan perjalanan COVID-19 dilonggarkan.

Menurutnya, lebih banyak permintaan batu bara dari China dapat mendorong harga batu bara, menambah inflasi global yang sudah meningkat.

“Pasar akan sangat memperhatikan permintaan kuartal ketiga dari China karena kenaikan permintaan di sini bisa membuat harga batubara internasional naik ke tingkat yang tak terbayangkan,” kata Shukla.

Data bea cukai China menunjukkan Indonesia, Rusia, dan Mongolia sekarang menjadi eksportir batubara utama ke China. Itu terjadi di saat pemasok utama lainnya, Australia, tersingkir setelah China memberlakukan pembatasan pada batu bara Australia pada tahun 2020.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya