COVID-19 Varian Omicron Timbulkan Ancaman ke Ekonomi AS

Hal itu disampaikan ketua The Fed

Jakarta, IDN Times – Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengatakan bahwa varian Omicron COVID-19 dan peningkatan baru-baru ini dalam kasus virus corona menimbulkan ancaman bagi ekonomi AS. Hal itu juga disebutnya mengacaukan prospek inflasi yang sudah tidak pasti.

“Peningkatan kasus COVID-19 baru-baru ini dan munculnya varian Omicron menimbulkan risiko penurunan terhadap pekerjaan dan aktivitas ekonomi dan meningkatkan ketidakpastian inflasi,” kata Powell dalam sambutannya yang rencananya akan disampaikan kepada anggota parlemen Senat pada Selasa (30/11/2021).

“Kekhawatiran yang lebih besar tentang virus dapat mengurangi kesediaan orang untuk bekerja secara langsung, yang akan memperlambat kemajuan di pasar tenaga kerja dan mengintensifkan gangguan rantai pasokan,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari NBC News.

Baca Juga: Badai Omicron, China Janji Sumbang 1 Miliar Vaksin COVID untuk Afrika 

1. Fokus ke inflasi

COVID-19 Varian Omicron Timbulkan Ancaman ke Ekonomi ASSeorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Laporan menyebut bahwa Powell juga akan memberikan lebih banyak komentar langsung tentang inflasi. Di mana ia menyebut sulit untuk memperkirakan kekuatan dan dampak kendala pasokan.

“Tetapi sekarang tampaknya faktor-faktor yang mendorong inflasi ke atas akan bertahan hingga tahun depan,” ujarnya, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Dapat Dukungan Senat, Janet Yellen Segera Jadi Menteri Keuangan AS

2. Janet Yellen juga akan menyampaikan pendapatnya

COVID-19 Varian Omicron Timbulkan Ancaman ke Ekonomi ASMenteri Keuangan AS Janet Yellen (Wikimedia/By Federalreserve - BKLM4457)

Selain Powell, Menteri Keuangan Janet Yellen juga akan menyampaikan pernyataannya di depan Komite Perbankan Senat pada Selasa.

Ketua Fed dan Menteri Keuangan diminta untuk melapor ke Kongres setiap kuartal sebagai bagian dari disahkannya undang-undang (UU) bantuan ekonomi pada Maret 2020. UU itu memperbesar program pinjaman darurat bank sentral.

Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Berbahaya, Joe Biden: Tidak Perlu Panik!

3. Spekulasi tentang langkah Fed di masa depan

COVID-19 Varian Omicron Timbulkan Ancaman ke Ekonomi ASjerome Powell (Website/https://knowledge.wharton.upenn.edu/)

Pernyataan Powell datang hanya beberapa hari setelah kekhawatiran atas varian COVID-19 baru mendorong investor untuk menjual saham AS dan mendorong kembali ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga Fed di masa depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 900 poin atau 2,5 persen pada Jumat, dan mencatatkan sesi perdagangan terburuknya tahun ini pada hari terakhir perdagangan minggu lalu. Namun, pasar sedikit rebound pada Senin.

Menurut FedWatch CME Group, pekan lalu sekitar 25 persen investor mengatakan mereka memperkirakan Fed masih akan menetapkan suku bunga mendekati nol pada Juni 2022. Sementara 75 persen lainnya bertaruh bank sentral akan menaikkan suku bunga setidaknya sekali pada saat itu.

Perbedaan pendapat itu telah menyempit sebagian akibat kehadiran varian baru, dengan sekitar 35 persen investor sekarang bertaruh bahwa Fed masih akan menetapkan suku bunga mendekati nol pada Juni 2022.

Bank sentral baru saja mulai mengurangi pembelian bulanan obligasi Treasury dan sekuritas hipoteknya yang sebesar 120 miliar dolar AS. Pengurangan (tapering) itu diputuskan pada pertemuan kebijakan terbaru, di tengah meluasnya gangguan rantai pasokan dan tingginya tingkat inflasi di AS, yang belum pernah terjadi sejak 1990-an.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya