Dibayangi The Fed, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.493

Rupiah ditutup melemah 80 poin sore ini

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah cukup tajam pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (28/4/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 80 poin di level Rp14.493 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.413 per dolar.

Baca Juga: Menabung atau Investasi, Mana Lebih Oke?

1. Faktor pelemahan rupiah

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena dibayangi kebijakan suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Ibrahim menjelaskan bahwa langkah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret lalu dipandang terlalu jinak untuk mengendalikan inflasi yang berlari kencang di level tertinggi 40 tahun.

“Para ekonom hampir yakin sekarang tentang kenaikan 50 basis poin, atau setengah poin persentase, pada keputusan suku bunga berikutnya pada 4 Mei,” kata Ibrahim.

2. Angin segar untuk rupiah

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut rupiah sedikit mendapat angin segar dari pengumuman lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P). Lembaga ini meningkatkan outlook Indonesia menjadi stabil dari sebelumnya negatif, dan mempertahankan peringkat Republik Indonesia di BBB (Investment Grade) pada 27 April 2022.

“S&P sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB/outlook negatif pada 22 April 2021,” kata Ibrahim.

Baca Juga: Mengenal Bot Crypto, Apa Benar Mempermudah Trading?

3. Alasan S&P merevisi outlook Indonesia

Ibrahim menjelaskan bahwa dalam laporannya, S&P menyatakan revisi ke atas outlook Indonesia menjadi stabil didasarkan pada perbaikan posisi eksternal ekonomi Indonesia, konsolidasi kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah secara gradual, dan keyakinan S&P terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terus berlanjut sampai dengan dua tahun ke depan.

“Sementara, peringkat Indonesia yang dipertahankan pada level BBB didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang solid dan rekam jejak kebijakan yang berhati-hati,” katanya.

Dalam perdagangan hari ini, mata uang garuda ditutup melemah 80 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 85 poin. Sedangkan untuk perdagangan 10 Mei mendatang, Ibrahim mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.

“Namun ditutup melemah di rentang Rp14.480-Rp14.530,” katanya.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya