DPR AS Setujui Paket Stimulus Joe Biden Senilai Rp26 Ribu Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) mengesahkan paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar Amerika atau sekitar Rp26,6 ribu triliun dari Presiden Joe Biden, pada Sabtu pagi (27/2/2021).
Paket pendanaan raksasa yang dikenal sebagai Rencana Penyelamatan Amerika (the American Rescue Plan) tersebut ditujukan untuk membantu perekonomian AS bangkit dari pandemik COVID-19. Paket stimulus itu mencakup pendanaan untuk memperluas program yang dirancang untuk membantu jutaan pengangguran Amerika dan memberikan dukungan keuangan untuk pemerintah negara bagian dan lokal.
Menurut USA Today, DPR yang dikuasai Demokrat meloloskan paket stimulus dengan 219 suara mendukung versus 212 suara menolak. Tidak ada anggota DPR Republik yang mendukung pendanaan dan dua anggota DPR Demokrat menentang.
Baca Juga: Joe Biden Gelar Pertemuan Pertama Lewat Virtual Bersama PM Kanada
1. Kamala Harris bisa jadi penentu lolosnya rencana pendanaan di Senat AS
Persetujuan dari DPR itu tidak serta merta membuat paket pendanaan tersebut bisa dilaksanakan. Sebab peluncurannya masih membutuhkan izin dari Senat AS.
Menurut laporan, pendanaan itu tampaknya tidak akan dengan mudah mendapat persetujuan di Senat. Saat ini Senat AS memiliki anggota dari Demokrat dan Republik dalam jumlah yang sama rata dan anggota Republik tampaknya tidak akan memberikan dukungan sama sekali.
Meski demikian, Wakil Presiden Kamala Harris yang berhak memberikan suaranya di Senat, bisa jadi penentu lolosnya rencana pendanaan tersebut.
Baca Juga: Luhut Bertemu Utusan Khusus Joe Biden, Ini yang Dibahas
2. Tanggapan Ketua DPR
Editor’s picks
Paket pendanaan Biden tersebut juga akan termasuk pembayaran stimulus sebesar 1.400 dolar AS kepada jutaan orang Amerika. Selain itu, ada juga pendanaan untuk meningkatkan distribusi vaksin dan memperpanjang bantuan pengangguran.
Sebelum pemungutan suara berlangsung, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan dirinya bangga terhadap Presiden Biden karena membentuk paket pendanaan raksasa tersebut. Ia berharap langkah ini bisa memajukan Amerika.
“Ini hari yang luar biasa bagi kami untuk mengambil suara untuk mengurangi penyebaran virus ini ... menyerahkan vaksinasi ke tangan rakyat Amerika, uang masuk ke kantong, anak-anak ke sekolah, pekerja kembali ke pekerjaan mereka, sehingga kami bisa maju,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden Segera Umumkan Bantuan untuk Upaya Vaksin COVID-19 Global
3. Isi dari RUU pendanaan
Rancangan Undang-undang (RUU) pendanaan yang disahkan oleh DPR akan itu akan mencakup pembiayaan atas sejumlah hal, termasuk memberikan pembayaran langsung 1.400 dolar AS kepada sejumlah besar orang Amerika dan memperpanjang tunjangan pengangguran hingga Agustus. Jumlah tunjangan ini dinaikkan dalam RUU itu, yaitu menjadi 400 dolar AS per minggu.
Selain itu, ada juga bantuan 350 miliar dolar untuk pemerintah negara bagian dan lokal yang pendapatannya menurun karena tindakan jarak sosial COVID-19. Langkah ini telah ditentang oleh Republik. Kemudian ada juga alokasi dana senilai 130 miliar dolar untuk membantu membuka kembali sekolah dan perguruan tinggi sepenuhnya.
Selanjutnya, ada alokasi dana sebesar 30 miliar dolar untuk membantu penyewa dan tuan tanah mengatasi kerugian ekonomi, 50 miliar dolar untuk bantuan bisnis kecil, 160 miliar untuk pengembangan vaksin, distribusi dan kebutuhan terkait vaksin.
Biden dan Demokrat ingin RUU itu disahkan pada pertengahan Maret, sebelum tunjangan asuransi pengangguran saat ini yang diberikan dalam paket bantuan sebelumnya berakhir.
Baca Juga: Joe Biden Segera Umumkan Bantuan untuk Upaya Vaksin COVID-19 Global