Dunia Dihantui Krisis Energi, Indonesia Ternyata Sudah Siap-Siap

Indonesia memiliki banyak sumber daya energi

Jakarta, IDN Times – Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir akan mengalami krisis energi seperti yang sedang terjadi di banyak negara di dunia, termasuk Inggris.

Ia mengatakan Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang mendukung kebutuhan energinya sehingga bisa terhindar dari krisis energi.

“Ini bagaimana Indonesia? Sekali lagi Indonesia kaya akan hasil bumi alamnya, itu yang paling penting dulu dicatat,” ujarnya dalam acara Road to COP26, Kamis (21/10/2021).

“Kita beruntung tinggal di Indonesia,” tambah Bob.

Baca Juga: Apa Strategi PLN untuk Beralih ke Energi Bersih? 

1. Penyebab krisis energi

Dunia Dihantui Krisis Energi, Indonesia Ternyata Sudah Siap-SiapIlustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Bob berpendapat bahwa krisis energi yang terjadi di banyak negara salah satunya disebabkan oleh belum maksimalnya transisi energi yang dilakukan.

“Misalnya seperti Inggris, dia menghapuskan semua yang berbasis PLTU nya, kemudian mereka menggunakan energi EBT, tetapi gas masih ada. Nah ini juga gas kesulitan karena kebutuhan dunia tiba-tiba naik, kan. Kemudian EBT juga tidak tercapai, artinya bisa jadi krisis,” katanya.

Baca Juga: Ada Ancaman Inflasi dari Krisis Energi yang Melanda Dunia

2. Indonesia sudah siapkan diri

Dunia Dihantui Krisis Energi, Indonesia Ternyata Sudah Siap-SiapIlustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia pun melanjutkan bahwa hal seperti itu kecil kemungkinan terjadi di Indonesia karena pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memikirkan hal ini sejak lama.

“Pemerintah sudah menyediakan kecukupan energi itu sudah dipikirkan lima tahun yang lalu. Masih ingat Pak Jokowi mengeluarkan 35 ribu gigawatt? Tapi dari 35 ribu gigawatt itu pada saat itu didorong adalah bagaimana PLTU itu adalah PLTU yang efisien, yang rendah karbonnya," papar Bob.

"Maka digunakanlah pada waktu itu skalanya sudah ultra supercritical dengan supercritical. Artinya proses daripada pengolahannya itu adalah sangat efisien sehingga emisi rumah kacanya semakin kecil,” lanjut.

Ia menambahkan bahwa di samping hal tersebut, pemerintah juga terus membangun sektor energi terbarukan.

“Nah ini kesiapan kita. Dari sisi pembangkitanya cukup, sumbernya juga cukup. Jadi tidak usah dikhawatirkan,” katanya. “Kalau mereka kan nggak ada sumber tambang, kita punya.”

Baca Juga: 5 Negara yang Menghadapi Krisis Energi

3. Peningkatan energi terbarukan

Dunia Dihantui Krisis Energi, Indonesia Ternyata Sudah Siap-SiapIlustrasi Pemanasan Global. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam pemaparannya, Bob mengatakan bahwa memang pada saat ini Indonesia masih menggunakan PLTU yang berbahan bakar batu bara lebih besar, mencapai 65 persen. Tetapi, ia menjelaskan bahwa Indonesia sudah menggunakan PLTU yang berbasis sangat efisien yang disebut ultra super critical.

“Dan kita lagi menjalankan, sekarang beberapa PLTU, sudah delapan PLTU sudah diganti dengan biomassa yang 5 persen, dan ini akan kita tingkatkan menjadi 10 persen. Dan yang ikut PLTU ini bukan hanya delapan itu saja. Kita maunya semua PLTU yang ada, skala kecil, skala besar ikut semua dalam biomassa ini," tuturnya.

“Sehingga kalaupun untuk ketahanan energi kita, ketahanan energi yang betul-betul dari dalam negeri ditambah lagi ketahanan energi yang sudah berbasis daripada EBT,” tambahnya. “Jadi tidak perlu dikhawatirkan.”

Ia pun mengkritik pihak-pihak yang memaksa Indonesia untuk menutup semua PLTU yang dimilikinya sekaligus.

“Kenapa gak dimatiin PLTU semua? Itu bukan transisi, namanya memaksa,” katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya