Dunia Pulih dari COVID, Bappenas: RI Hadapi Masalah Produktivitas

Peningkatan produktivitas menjadi isu krusial bagi Indonesia

Jakarta, IDN Times – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa dunia sedang mengalami pemulihan ekonomi dari pandemik COVID-19. Hal ini ditunjukan dengan membaiknya produk domestik bruto (PDB) banyak negara, yang beberapa di antaranya bahkan melampaui level sebelum pandemik.

Menurut Suharso, pemulihan ekonomi ini tidak terlepas dari meningkatnya aktivitas perdagangan dunia yang didorong oleh pemulihan permintaan global.

“Jika dikaitkan dengan upaya pengendalian COVID-19, pemulihan ekonomi relatif cepat, ditunjukkan oleh negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi termasuk Indonesia,” katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga: Bappenas Targetkan Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen pada 2023

1. Indonesia hadapi masalah produktivitas

Dunia Pulih dari COVID, Bappenas: RI Hadapi Masalah ProduktivitasMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Suharso juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengalami pemulihan ekonomi yang relatif lebih baik. “Namun kita masih perlu melakukan pembenahan terhadap beberapa persoalan. Salah satunya adalah produktivitas,” ujarnya.

Suharso menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas Indonesia menunjukkan tren menurun selama periode 2010 hingga 2019. Penurunan produktivitas ini disebutnya menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan di 5 persen.

“Kondisi ini semakin diperberat dengan inovasi yang belum berkembang dengan baik dan ini dapat dilihat dari indeks inovasi Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” katanya.

Baca Juga: Bappenas Beberkan Hal-Hal yang Tak Lagi Sama dalam Ekonomi Kini

2. Peningkatan produktivitas menjadi isu yang krusial

Dunia Pulih dari COVID, Bappenas: RI Hadapi Masalah ProduktivitasMenteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 18 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Selain produktivitas, Suharso mengatakan tantangan besar lainnya adalah masih dihadapi Indonesia yakni ‘luka’ dari krisis COVID-19, yang di antaranya termasuk learning loss, belum kembalinya tingkat kemiskinan dan pengangguran ke level sebelum pandemik, serta belum pulihnya dunia usaha secara optimal.

“Efek luka itu cenderung memberi pengaruh terjadinya penurunan di sisi produktivitas. Maka, peningkatan produktivitas menjadi isu yang krusial dalam pembangunan saat ini,” katanya.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa peningkatan produktivitas akan menjadi kunci penting agar Indonesia terus tumbuh dalam jangka waktu yang panjang.

“Dengan peningkatan produktivitas mudah-mudahan kita mampu menaikkan output potensial sehingga trajectory ekonomi kita kembali secara berkelanjutan,” katanya.

Baca Juga: Terpilih Jadi Ketum PPP, Suharso Monoarfa Janji Gandeng Millennial

3. Upaya keluar dari middle income trap

Dunia Pulih dari COVID, Bappenas: RI Hadapi Masalah ProduktivitasIDN Times/ Lia Hutasoit

Suharso mengungkapkan upaya mengangkat kembali trajectory ekonomi Indonesia ini tidak terlepas dari tujuan bangsa yang tercantum dalam visi Indonesia 2045, yaitu Indonesia maju yang ditandai dengan lepasnya Indonesia dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.

Untuk mencapai target ini, ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai rata-rata sebesar 5,7 persen hingga tahun 2045. “Selain itu, kontribusi pertumbuhan ekonomi pada kawasan timur Indonesia juga harus didorong dan kontribusinya mencapai 25 persen terhadap nasional,” jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya