El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp303 Miliar

El Salvador yang pertama jadikan Bitcoin mata uang legal

Jakarta, IDN Times – El Salvador membeli Bitcoin senilai sekitar 20,9 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp303 miliar. Pembelian itu dilakukan satu hari sebelum negara itu secara resmi mengadopsi cryptocurrency paling populer di dunia itu sebagai alat pembayaran yang sah.

Dalam serangkaian tweet pada Senin (6/9/2021), Presiden Nayib Bukele mengungkapkan bahwa negara tersebut telah membeli total 400 keping Bitcoin, langkah pertama dalam upaya yang lebih besar untuk menambahkan mata uang digital itu ke neraca keuangannya.

Baca Juga: Bank Dunia Tak Bisa Bantu El Salvador Implementasi Bitcoin

1. Ada rencana membeli lebih banyak Bitcoin

El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp303 MiliarIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Postingan Bukele itu dimuat dalam rentang waktu beberapa jam. Berdasarkan harga Bitcoin pada saat tweet dimuat, jumlah koin digital yang dibeli berjumlah sekitar 20,9 juta dolar AS, menurut CNBC.

“Broker kami akan membeli lebih banyak saat tenggat waktu mendekat,” tulisnya.

Harga Bitcoin naik setelah tweet itu dipublikasikan dan diperdagangkan di sekitar 52.681,85 dolar AS pada Selasa pukul 12:16 ET. Postingan tersebut dimuat beberapa jam sebelum undang-undang Bitcoin El Salvador, yang disahkan pada Juni lalu, mulai berlaku pada Selasa (7/9/2021).

El Salvador adalah negara pertama yang menerima Bitcoin sebagai mata uang legal, yang akan berlaku beriringan dengan dolar AS. Keputusan El Salvador ini membuat pendukung dan kritikus Bitcoin di seluruh dunia menaruh fokus pada bagaimana ini akan bekerja di sama depan.

2. Orang El Salvador kurang setuju pada keputusan pemerintah

El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp303 MiliarPejabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) Kevin McAleenan berpose bersama Menteri Luar Negeri El Salvador Alexandra Hill didampingi Presiden El Salvador Nayib Bukele saat konferensi pers di San Salvador pada 28 Agustus 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Pengumuman Bukele menandai tonggak utama untuk Bitcoin. El Salvador sekarang menjadi negara pertama yang secara resmi memiliki Bitcoin di neracanya dan menyimpannya dalam cadangannya.

Namun kebijakan tersebut menuai kritik di seluruh negeri. Hampir 70 persen orang El Salvador yang disurvei oleh Central American University tidak setuju dengan keputusan pemerintah untuk mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Banyak juga yang tidak yakin bagaimana menggunakan mata uang digital itu.

Sementara pendukung langkah El Salvador mengatakan bahwa keputusan itu menunjukkan bahwa adanya peningkatan dalam penerimaan Bitcoin dan negara lain bisa mengikuti langkah ini. Pemerintah El Salvador di sisi lain berharap langkah itu akan meningkatkan inklusi keuangan di negara yang sekitar 70 persen warganya tidak memiliki akses ke layanan keuangan tradisional itu, sebagaimana dimuat dalam undang-undang Bitcoin.

Baca Juga: 5 Fakta El Salvador, Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin jadi Mata Uang

3. El Salvador punya dompet Bitcoin

El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp303 MiliarIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

El Salvador telah meluncurkan aplikasi dompet bernama Chivo. Warga negara tersebut dapat mendaftar dengan ID nasional untuk bertransaksi menggunakan Bitcoin dan pengguna akan menerima Bitcoin senilai 30 dolar AS saat mereka mendaftar untuk mempercepat adopsi.

Selasa lalu, Kongres di El Salvador mengesahkan undang-undang untuk mengalokasikan dana sebesar 150 juta dolar AS untuk membantu memfasilitasi konversi dari Bitcoin ke dolar AS.

Namun, Philip Gradwell, kepala ekonom di platform data Chainalysis mengatakan volatilitas liar dalam harga Bitcoin memicu kekhawatiran soal efektivitasnya ketika dijadikan sebagai mata uang.

“Bitcoin tidak benar-benar dirancang untuk menjadi alat pertukaran jadi ini adalah percobaan awal untuk mata uang,” katanya kepada “Capital Connection” CNBC.

“Saya pikir penggunaan utama di El Salvador benar-benar akan berada di sekitar pengiriman uang dan orang-orang menggunakannya untuk menghemat kekayaan dan mungkin hanya untuk bersaing dengan dolar di negara ini.”

Sebagai informasi, undang-undang Bitcoin akan memungkinkan harga ditampilkan dalam Bitcoin. Selain itu, kontribusi pajak akan harus dibayar dengan mata uang digital dan transaksi dalam Bitcoin tidak akan dikenakan pajak capital gain.

Baca Juga: 5 Negara yang Melegalkan Penggunaan Bitcoin

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya