El Salvador Tambang Bitcoin Pakai Energi dari Gunung Berapi

El Salvador secara harfiah dijuluki “tanah gunung berapi”

Jakarta, IDN Times – El Salvador lagi-lagi melakukan langkah besar dalam mendukung ambisi cryptocurrency-nya. Negara yang dipimpin Presiden Nayib Bukele ini telah menambang Bitcoin dengan menggunakan energi dari gunung berapi.

Menurut CNBC, ada 0,00599179 Bitcoin, yang bernilai sekitar 269 dolar Amerika Serikat (AS), yang telah ditambang negara itu dengan memanfaatkan energi dari gunung berapi.

Baca Juga: El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp303 Miliar

1. Langkah awal menuju pertambangan Bitcoin yang memanfaatkan energi dari gunung berapi

El Salvador Tambang Bitcoin Pakai Energi dari Gunung BerapiPejabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) Kevin McAleenan berpose bersama Menteri Luar Negeri El Salvador Alexandra Hill didampingi Presiden El Salvador Nayib Bukele saat konferensi pers di San Salvador pada 28 Agustus 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Bukele, yang telah menjadikan negara itu sebagai negara pertama yang mengesahkan Bitcoin sebagai alat pembayaran, mencuit pada Jumat (1/10/2021) pagi mengenai penambangan Bitcoin dengan menggunakan energi dari gunung berapi tersebut. Dalam postingan itu ia menyatakan bahwa ini adalah perjalanan awal negara itu menuju penambangan Bitcoin bertenaga gunung berapi.

Sebelumnya pada Selasa, Bukele memposting video teaser 25 detik dari kegiatan itu. Video itu memuat foto-foto kontainer pengiriman berlabel pemerintah yang penuh dengan rig penambangan Bitcoin, teknisi yang memasang dan mencolokkan penambang ASIC, serta pemandangan antena pabrik energi di rimbunnya hutan yang berbatasan dengan gunung berapi.

Video yang diberi judul “Langkah pertama” tersebut telah menjadi viral dengan lebih dari 2,3 juta penayangan.

Baca Juga: Aplikasi Bitcoin El Salvador Gangguan Teknis, Calon Investor Kabur

2. Janji Bukele

El Salvador Tambang Bitcoin Pakai Energi dari Gunung BerapiIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Jika negara Amerika Tengah itu benar-benar mencetak koin baru dalam kegiatan itu, itu berarti Bukele telah memenuhi janji yang pertama kali diumumkannya pada Juni lalu.

Pada saat itu, ia mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan perusahaan listrik panas bumi milik negara, LaGeo SA de CV, membuat rencana penawaran fasilitas untuk penambangan Bitcoin dengan energi yang sangat murah. Penambangan 00 persen bersih, 100 persen terbarukan, dan memiliki nol emisi dari gunung berapi mereka.

Dalam tweet pada Jumat, Bukele mengindikasikan bahwa proyek penambangan masih dalam proses dan mereka masih menguji dan memasang peralatan penambangan baru.

Meski terdengar solutif mengingat banyaknya energi yang diperlukan untuk menambang Bitcoin, penambang bitcoin Alejandro de la Torre mengatakan penambangan Bitcoin bertenaga gunung berapi telah lebih dulu dilakukan negara lain.

“Ini hanya energi panas bumi,” kata Torre yang baru-baru ini pindah dari China ke Texas. “Islandia telah melakukannya sejak awal penambangan Bitcoin.”

Baca Juga: 5 Fakta El Salvador, Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin jadi Mata Uang

3. El Salvador memiliki banyak gunung api

El Salvador Tambang Bitcoin Pakai Energi dari Gunung Berapiariqqofauqi.web.ugm.ac.id

El Salvador merupakan negara dengan banyak gunung api. Negara ini secara harfiah dijuluki “tanah gunung berapi,” dan menurut data resmi, energi panas bumi menyumbang hampir seperempat dari produksi energi domestiknya.

Langkah El Salvador juga merupakan salah satu solusi bagi perdebatan yang luas seputar jejak karbon dari penambangan Bitcoin.

“Sumber daya energi yang sepenuhnya terbarukan dan belum dimanfaatkan telah digunakan secara ketat karena Bitcoin,” kata insinyur penambangan Bitcoin Brandon Arvanaghi. “Bitcoin adalah percepatan terbesar untuk pengembangan energi terbarukan dalam sejarah.”

Langkah besar ke pertambangan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah El Salvador menjadi negara pertama yang mendeklarasikan penggunaan legal Bitcoin.

Sebelumnya, sebagai bagian dari peluncuran, pemerintah menambahkan ratusan Bitcoin ke neraca dan meluncurkan dompet virtual nasionalnya sendiri yang disebut “Chivo”. Dompet ini menawarkan transaksi tanpa biaya dan memungkinkan pembayaran lintas batas dengan cepat.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya