Gara-Gara Elon Musk, Meme Lama Laku Sekitar Rp280 Juta

Meme itu direpost Musk di Twitternya

Jakarta, IDN Times – Bukan rahasia lagi bahwa miliarder Elon Musk menyukai meme atau lelucon. Dia sering memposting ulang meme di akun Twitternya yang memiliki 61 juta pengikut.

Hal ini ternyata membawa keberuntungan bagi Eva Beylin, orang yang memenya diposting ulang oleh Musk pekan lalu.

“Hadiah utama memeologi adalah penguasa meme utama menggunakan meme Anda,” kata Beylin yang berusia 28 tahun, kepada CNBC Make It, sebagaimana dikutip IDN Times, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Sultan! Harta Elon Musk Setara Gabungan Bill Gates dan Warren Buffett

1. Meme Love in The Time of Web3

Gara-Gara Elon Musk, Meme Lama Laku Sekitar Rp280 JutaCEO Tesla Elon Musk. Foto diambil dari media sosial. instagram.com/elonmusk

Meskipun Musk tidak memberi atribusi apa pun saat memposting ulang meme tersebut, Beylin mengaku tetap senang karena dia adalah penggemar berat Musk.

“Saya senang,” kata direktur The Graph Foundation tersebut, dilaporkan CNBC Make It.

Meme Beylin tersebut diberi nama “Love in The Time of Web3”. Meme itu berupa foto di mana pasangan kartun terlihat sedang mengagumi harga Bitcoin dan Ether. Dalam meme terlihat harga Bitcoin senilai 69 ribu dolar AS, sementata Ether senilai 4.200 dolar AS.

2. Love in The Time of Web3 dapat banyak perhatian

Gara-Gara Elon Musk, Meme Lama Laku Sekitar Rp280 JutaElon Musk, CEO Tesla, SpaceX (Instagram.com/elonmuskk)

Setelah diposting oleh Musk, Love in The Time of Web3 mendapat banyak perhatian.

Malam itu juga, Beylin mendaftarkannya sebagai NFT atau token yang tidak dapat dipertukarkan, di pasar Zora. Dua hari kemudian, NFT itu langsung terjual seharga lima Ether, atau sekitar 19.800 dolar AS dengan harga saat ini, kepada pembeli anonim.

Jumlah 19.800 dolar AS itu sendiri setara sekitar Rp280 juta.

“Ini nyata,” kata Beylin.

Baca Juga: 7 Anime Rekomendasi Elon Musk, Seru Semua!

3. Beri kompensasi kepada pengguna

Gara-Gara Elon Musk, Meme Lama Laku Sekitar Rp280 Jutailustrasi ethereum (Pixabay.com/elifxlite)

Walaupun ide pembuatan meme berasal dari Beylin, ia tidak mendesain gambar pasangan kartun atau mengedit harga Bitcoin dan Ether. Inspirasinya muncul setelah melihat pengguna Twitter lain mengedit harga mata uang kripto (cryptocurrency) dan mengunggahnya sebagai lelucon.

Atas dasar itu, ia memberi kompensasi kepada pengguna, yang dikenal sebagai @shegenerates, sebesar 20 persen dari hasil penjualan NFT. Shegenerates mengatakan kepada CNBC Make It tidak masalah Beylin menggunakan hasil editnya.

Beylin tidak mengetahui siapa sosok pembuat gambar yang menciptakan pasangan kartun tersebut. Hukum NFT yang masih belum jelas membuat Beylin tidak mengetahui apakah penggunaan gambar melanggar undang-undang hak cipta atau tidak.

Rencananya, Beylin akan berinvestasi kembali pada seniman lain dengan membeli NFT mereka.

“Sebagai hobby artist, saya tidak akan pernah bisa berinvestasi kembali dalam seni atau seni saya dibayar tanpa NFT. Jadi, barang saya selalu diinvestasikan kembali ke NFT,” ujar Beylin.

Pembeli Love in The Time of Web3 telah mendaftarkan kembali meme itu senilai 69,42 Ether atau sekitar 275 ribu dolar AS (Rp3,8 miliar). Diketahui sudah ada seorang penawar yang ingin membeli meme itu senilai 6,94 Ether atau sekitar 27.500 dolar AS (Rp389,3 juta).

Apabila dijual kembali, Beylin akan mendapatkan royalti sebesar 15 persen.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya