Goldman Sachs Yakin Ekonomi AS Tumbuh Lebih Baik di Tangan Biden

Ekonomi AS diprediksi tumbuh 6,6 persen di 2021

Jakarta, IDN Times – Analis di Goldman Sachs kembali menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Ini merupakan kenaikan angka proyeksi pertumbuhan kedua oleh bank tersebut bulan ini.

Perubahan tersebut terjadi karena para analis yakin bahwa rencana stimulus fiskal Presiden terpilih Joe Biden akan mampu mempercepat pemulihan ekonomi yang telah tertekan akibat pandemik COVID-19.

Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan sebesar 6,6 persen pada 2021, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 6,4 persen, menurut laporan yang diterbitkan pada Sabtu (16/1/2021). Menurut Channel News Asia, bank juga menaikkan perkiraan berapa banyak stimulus yang dapat digelontorkan oleh pemerintahan baru dalam waktu dekat, yaitu menjadi 1,1 triliun dolar dari 750 miliar dolar.

“Peningkatan yang lebih besar pada disposable income dan pengeluaran pemerintah menyiratkan pertumbuhan yang lebih kuat di akhir tahun,” tulis analis bank.

Baca Juga: 5 Fakta Joe Biden, dari Senator Termuda hingga Jadi Presiden AS

1. Stimulus Biden

Goldman Sachs Yakin Ekonomi AS Tumbuh Lebih Baik di Tangan BidenPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)

Biden telah menguraikan proposal paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar atau sekitar Rp26,6 ribu triliun pada hari Kamis. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, investasi yang berani diperlukan untuk memulai ekonomi dan mempercepat distribusi vaksin untuk mengendalikan virus corona.

Menurut CNN, stimulus besar yang disebut Rencana Penyelamatan Amerika itu akan digunakan untuk membantu pengangguran, warga yang kelaparan dan yang mengalami penggusuran. Itu juga mencakup dukungan tambahan untuk usaha kecil, negara bagian dan pemerintah lokal, serta peningkatan dana untuk vaksinasi dan pengujian.

Biden juga dilaporkan berencana untuk menyusun rencana pemulihan ekonomi dalam beberapa minggu mendatang, yang tujuannya adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan memerangi krisis iklim, serta langkah-langkah lainnya.

2. Rincian pendanaan

Goldman Sachs Yakin Ekonomi AS Tumbuh Lebih Baik di Tangan BidenJokowi bersama dengan Joe Biden (Instagram.com/jokowi)

Menurut CNBC, proposal pembiayaan Biden akan digunakan untuk hal-hal berikut:

  • Pembayaran langsung sebesar 1.400 dolar kepada sebagian besar orang Amerika, sehingga total bantuan akan menjadi 2 ribu dolar. Itu sudah termasuk pembayaran bulan Desember senilai 600 dolar.
  • Meningkatkan tunjangan pengangguran per minggu federal menjadi 400 dolar AS dan memperpanjangnya sampai akhir September
  • Meningkatkan upah minimum federal menjadi 15 dolar per jam
  • Memperpanjang moratorium penggusuran dan penyitaan hingga akhir September
  • Dana senilai 350 miliar dolar untuk bantuan pemerintah negara bagian dan lokal
  • Dana senilai 170 miliar dolar untuk sekolah K-12 (TK hingga kelas 12) dan institusi pendidikan tinggi
  • Dana senilai 50 miliar dolar untuk pengujian COVID-19
  • Dana senilai 20 miliar dolar untuk program vaksin nasional dalam kemitraan dengan negara bagian, lokalitas, dan suku
  • Membuat Kredit Pajak Anak dapat dikembalikan (refundable) sepenuhnya untuk tahun tersebut dan meningkatkan kredit menjadi 3 ribu dolar per anak (senilai 3.600 dolar untuk anak di bawah usia 6 tahun)

Baca Juga: Jelang Pelantikan Biden, 50 Negara Bagian AS Berstatus Waspada

3. Rencana itu akan diupayakan begitu Biden dilantik

Goldman Sachs Yakin Ekonomi AS Tumbuh Lebih Baik di Tangan BidenPresiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden mengunjungi Barrio Cafe saat tur bus usaha kecil sambil berkampanye di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Menurut pejabat senior Biden, rencana tersebut adalah yang pertama dari dua inisiatif pengeluaran besar yang akan diupayakan Biden dalam beberapa bulan pertama masa kepresidenannya. Pejabat senior Biden itu juga menegaskan bahwa Biden masih mendukung pendanaan 10 ribu dolar untuk membayar utang mahasiswa.

Biden akan dilantik menjadi presiden ke-46 Amerika, menggantikan Donald trump, pada 20 Januari mendatang. Pada saat mengumumkan rencananya, ia mengatakan harus segera menjalankannya begitu dilantik.

“Krisis penderitaan manusia sudah terlihat jelas, dan tidak ada waktu untuk disia-siakan,” kata Biden saat mengumumkan rencana tersebut pada Kamis malam dari markas transisi di Delaware.

“Kami harus bertindak, dan kami harus bertindak sekarang.”

Baca Juga: Biden Ajukan Proposal Penanganan COVID-19 Senilai 1,9 Triliun Dolar AS

Topik:

  • Anata Siregar
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya