Hadapi Tekanan Lebih Berat saat Pandemik, Perempuan Dominasi UMKM

Partisipasi kerja lebih rendah, perempuan pilih bikin UMKM

Jakarta, IDN Times – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan perempuan menghadapi dampak negatif dari pandemik COVID-19 yang lebih besar dibandingkan laki-laki, utamanya dalam bidang ekonomi.

Dalam pemaparannya di acara International Seminar Digital Transformation for Financial Inclusion, Rabu (11/5/2022), Puspa mengatakan bahwa dampak ekonomi yang dialami perempuan akibat pandemik yakni termasuk kehilangan pendapatan hingga meningkatnya tekanan atau tanggung jawab yang dihadapi.

“Perempuan di Indonesia lebih mungkin dari pria untuk kehilangan pekerjaan mereka,” katanya.

1. Perempuan miliki tanggung jawab lebih besar

Hadapi Tekanan Lebih Berat saat Pandemik, Perempuan Dominasi UMKMIlustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Puspa lebih lanjut mengatakan bahwa di tengah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, perempuan juga terdampak parah oleh pembatasan yang terjadi.

Misalnya dalam hal flexible work arrangement yang ditujukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Kebebasan untuk bekerja dari rumah ini, kata Puspa, malah kadang membuat perempuan memiliki lebih banyak tekanan.

“Ketika krisis telah menunjukkan pentingnya flexible work arrangement, itu juga telah menunjukkan tekanan tambahan yang dihadapi perempuan dalam pekerjaan dan tanggung jawab,” ujarnya.

2. Partisipasi kerja perempuan rendah

Hadapi Tekanan Lebih Berat saat Pandemik, Perempuan Dominasi UMKMIlustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Puspa juga mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terpadat di dunia dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa. Dari total populasi itu, lebih dari setengahnya adalah perempuan.

Sayangnya, kata Puspa, tingkat partisipasi pekerja perempuan masih jauh ketinggalan dibandingkan laki-laki.

“Oleh karenanya, membuka potensi ekonomi untuk perempuan dan bisnis mikro dan kecil perempuan adalah penting untuk memperkuat pemulihan ekonomi,” katanya.

3. UMKM didominasi perempuan

Hadapi Tekanan Lebih Berat saat Pandemik, Perempuan Dominasi UMKMIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Puspa menjelaskan, menurut data saat ini ada sekitar 65,4 juta UMKM di Indonesia yang sekitar setengahnya dijalankan atau dimiliki oleh perempuan. Ia pun menyebut data ini menunjukkan potensi besar sumber daya perempuan untuk berperan sebagai pendorong ekonomi.

“Tidak hanya dalam mencapai pemulihan ekonomi dari pandemik, tapi juga sebagai pondasi stabilitas ekonomi jangka panjang kita,” jelasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya