Harga Bitcoin Merosot di Tengah Kebijakan Keras Inggris

Inggris mengawasi bursa kripto utama Binance

Jakarta, IDN Times – Harga Bitcoin kembali turun di tengah tingginya tekanan yang datang dari pengawas keuangan Inggris terhadap mata uang digital (cryptocurrency).

Pada Senin (28/6/2021), harga Bitcoin turun 1,8 persen menjadi 34.085 dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Channel News Asia, harga Bitcoin telah jatuh sekitar 18 persen dalam 13 hari terakhir, dipicu oleh langkah Tiongkok yang memperketat pembatasan pada sektor cryptocurrency.

Baca Juga: Tiongkok Tutup Tambang Bitcoin, Harga Anjlok!

1. Tindakan keras pemerintah Inggris

Harga Bitcoin Merosot di Tengah Kebijakan Keras InggrisIlustrasi Bitcoin (ANTARA/Shutterstock)

Sebelumnya dalam pemberitahuan tertanggal Jumat (25/6/2021), Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris mengatakan bursa kripto utama, Binance, tidak dapat melakukan aktivitas yang diatur di Inggris.

Dalam pernyataannya, FCA juga memperingatkan konsumen tentang platform yang semakin diawasi secara global tersebut.

2. Binance jadi target regulator

Harga Bitcoin Merosot di Tengah Kebijakan Keras InggrisPixabay/Pete Linforth

Juru bicara lembaga pengawas itu mengatakan Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, bulan lalu menarik aplikasi untuk mendaftar ke FCA, yang bertindak mengawasi aturan anti pencucian uang. Namun ia menolak mengatakan alasannya.

Seorang juru bicara Binance menolak mengomentari interaksinya dengan FCA. Dia mengatakan Binance bekerja sama dengan regulator dan penegak hukum untuk memajukan keamanan dan keberlanjutan di industri sambil memberikan layanan dan perlindungan terbaik kepada pengguna platformnya.

Selain oleh Inggris, Binance telah menjadi target regulator di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir.

“FCA menyelaraskan dengan regulator utama lainnya, terutama di AS dan Asia,” kata Alpay Soytürk, kepala kepatuhan di Spectrum Markets, tempat perdagangan derivatif sekuritisasi.

Baca Juga: Perhatian, Investor Kripto! Bitcoin Pertama Kali Upgrade dalam 4 Tahun

3. Tekanan terhadap cryptocurrency

Harga Bitcoin Merosot di Tengah Kebijakan Keras InggrisIlustrasi Bitcoin (Dok. ANTARA News)

Langkah FCA datang ketika regulator di seluruh dunia meningkatkan pengawasan terhadap sektor cryptocurrency. Regulator khawatir cryptocurrency akan menimbulkan gangguan pada sistem keuangan, termasuk potensinya untuk digunakan dalam pencucian uang dan kegiatan ilegal lainnya, serta menimbulkan risiko bagi konsumen.

Sebelumnya harga Bitcoin sempat anjlok ke bawah ambang harga simbolis 30 ribu dolar AS pada Selasa (22/6/2021). Hal tersebut telah menimbulkan kepanikan di antara para investor Bitcoin.

Kejatuhan harga ini salah satunya disebabkan oleh tekanan dari pemerintah Tiongkok yang menindak penambang (miners) Bitcoin di provinsi Sichuan. Dikutip BBC, pada awal pekan lalu Tiongkok juga mengumumkan telah memberitahu bank dan platform pembayaran untuk berhenti mendukung transaksi mata uang digital.

Menurut People's Bank of China dalam sebuah pernyataan, bank-bank diberitahu untuk tidak menyediakan produk atau layanan seperti perdagangan, kliring dan penyelesaian untuk transaksi cryptocurrency.

Baca Juga: 5 Fakta El Salvador, Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin jadi Mata Uang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya