Indonesia Gelar Program Tanam Mangrove Terbesar di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama sejumlah kementrian lain, memulai program Rehabilitasi Mangrove Nasional tahun 2021 pada Rabu (3/3/2021).
Dimulainya program rehabilitasi lingkungan tersebut ditandai dengan penanaman mangrove di Desa Tanjung Pasir, Tangerang Banten. Area penanaman merupakan kawasan hutan lindung kelolaan Perum Perhutani yang luasnya sekitar 168 hektare.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menghadiri acara tersebut mengatakan, target rehabilitasi mangrove di Indonesia per tahunnya seluas 150 ribu hektare. Program ini merupakan yang terbesar di dunia.
“Simbolis penanaman mangrove ini menandakan bahwa mulai hari ini kita semua harus bergerak cepat untuk mengejar target rehabilitasi mangrove tahun ini seluas 150 ribu hektare,” ujar Luhut, menurut siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang juga terlibat dalam program ini .
Baca Juga: 12 Potret Sicanang, Wisata Hutan Mangrove Terakhir di Medan Belawan
1. Rehabilitasi sudah berjalan beberapa tahun
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan pelaksanaan rehabilitasi mangrove sebenarnya sudah dilakukan pemerintah pusat sejak beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, KKP berhasil menanam 2.975.129 batang mangrove dengan luas area 448.18 hektare.
Sementara sepanjang 2021 ini KKP menargetkan luas areal penanaman mangrove seluas 400 hektar. Di mana areal penanamannya tersebar di berbagai pesisir Indonesia.
“Sesuai arahan Bapak Menko (Marves), soal mangrove ini, kita sebutnya mangrovisasi di wilayah pesisir. (Tujuannya) agar produksi mangrove meningkat dan lingkungan kita jadi lebih hebat. Intinya KKP siap bekerja sama dan mendukung,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
2. Hutan mangrove Indonesia seluas 20 persen total hutan mangrove dunia
Editor’s picks
Dalam pernyataannya, Kementerian KKP menyebut luas hutan mangrove Indonesia mencapai 3,31 juta hektar. Itu berarti setara dengan 20 persen dari luas mangrove dunia.
Namun dari jumlah tersebut, sebagian diantaranya dalam kondisi kritis. Oleh karenanya sejumlah kementerian bekerja sama membentuk program rehabilitasi tersebut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan pesisir sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Teridentifikasi 600 ribu hektare di antaranya kritis,” kata kementerian.
3. Optimistis program rehabilitasi mangrove terealisasi
Trenggono berharap program ini terus bergulir sehingga daerah pesisir yang direhabilitasi kawasan mangrove-nya semakin banyak. Ia juga optimistis program ini terealisasi sebab banyak pihak yang terlibat baik dari pusat maupun daerah, dan semuanya mendukung penuh program rehabilitasi ini.
Menurutnya, keberadaan hutan mangrove tidak hanya baik bagi lingkungan pesisir dan melindungi permukiman dari abrasi maupun gelombang tinggi, juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Di sejumlah daerah, kawasan mangrove dimanfaatkan sebagai lokasi wisata. Selain itu, proses penanamannya turut melibatkan masyarakat setempat sehingga program rehabilitas mangrove ini menjadi sumber penghasilan.
“Saya pikir ini adalah sesuatu yang harus dikembangkan. Tidak hanya di Tangerang, tapi juga wilayah Indonesia lainnya. Kami bersama-sama akan berupaya dengan beragam cara (untuk terus mengembangkan program ini),” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Spot Wisata Paling Populer di Sinjai, Ada Hutan Mangrove!