Indonesia Janjikan Ini ke Investor Singapura demi Genjot Investasi

Singapura peringkat satu dalam hal realisasi investasi

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjanjikan sejumlah kemudahan bagi investor Singapura untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Bahlil menjanjikan akan memberik kemudahan izin investasi dan bisnis, bahkan insentif kepada para investor asal Negeri Singa tersebut.

Hal itu disampaikannya dalam acara Pertukaran Instrument of Ratification (IOR) Bilateral Investment Treaty (BIT) RI-Singapura, Selasa (9/3/2021). Acara tersebut juga dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing.

“Untuk khusus para investor Singapura, saya ingin menyampaikan bahwa silahkan memasukkan investasi di Indonesia, nambah gak apa-apa. Nanti izinnya semua kita yang urus. Cukup teman-teman investor dari Singapura membawa teknologi, membawa modal,” katanya.

“Seluruh perizinannya nanti pemerintah Indonesia yang akan mengurus, termasuk kita akan memberikan insentif. Semua ini dilakukan dalam rangka merayakan perpanjangan perjanjian tentang penanaman modal bagi kedua negara,” tambah Bahlil.

Baca Juga: Didorong Industri MICE, Pariwisata Singapura Sudah Bangkit

1. Realisasi investasi cukup signifikan

Indonesia Janjikan Ini ke Investor Singapura demi Genjot InvestasiZoom meeting Pertukaran Instrument of Ratification (IOR) Bilateral Investment Treaty (BIT) RI-Singapura

Menurut Bahlil, realisasi investasi Singapura ke Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, sejak 2016 sampai dengan 2020, kurang lebih sekitar 43,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah itu, katanya, menunjukkan realisasi yang cukup signifikan. Ia juga mengatakan bahwa untuk tahun 2020, Singapura menduduki peringkat pertama dalam realisasi investasi sebesar 9,8 miliar dolar AS.

“Dan oleh karena itu, saya berkeyakinan keras bahwa hubungan antara Singapura dan Indonesia, yang sudah terjalin secara baik dalam kurun waktu yang sudah terjadi, masa lampau ke depan, akan semakin baik dengan perpanjangan perjanjian ini,” katanya.

2. Kehadiran UU Cipta Kerja dongkrak investasi

Indonesia Janjikan Ini ke Investor Singapura demi Genjot InvestasiBeberapa Menteri dan Para Pimpinan DPR berfoto bersama usai pengesahan UU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada investor, termasuk investor Singapura, dengan meluncurkan berbagai kebijakan baru. Salah satunya adalah menyelesaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law, serta peraturan pemerintah dan peraturan presiden (perpres).

“Dan karena itu sering kita akui, bukan lagi rahasia bahwa kendala besar para investor yang ada di Indonesia, sebelum Undang-Undang Cipta Kerja ini adalah persoalan transparansi, kemudahan, kecepatan dan efisiensi,” jelasnya.

“Ke depan, dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja ini, maka proses perijinan itu akan menjadi sentral via elektronik dan berbasis OSS yang kemudian itu berpusat di BKPM,” tambah Bahlil.

Baca Juga: Jokowi Andalkan Investasi Genjot Ekonomi RI

3. Perizinan investasi lebih mudah dengan bantuan peran 18 lembaga

Indonesia Janjikan Ini ke Investor Singapura demi Genjot InvestasiZoom meeting Pertukaran Instrument of Ratification (IOR) Bilateral Investment Treaty (BIT) RI-Singapura

Bahlil mengatakan, proses perizinan saat ini, akan lebih mudah karena ada 18 kementerian lembaga dan seluruh pemerintah daerah yang akan membantu investor. “Sekarang tidak serumit dulu sebelum UU Cipta Kerja, dan saya katakan termasuk intensif fiskal, tax holiday, tax allowance, kemudian pajak impor, semua terfokus di BKPM,” jelasnya.

Menurut Bahlil, semua itu dilakukan pemerintah untuk mempercepat dan memudahkan para investor dalam merealisasikan investasinya. Ini juga bertujuan untuk membantu agar produktivitas dan efisiensi bisa terjadi untuk menaikkan produktivitas dalam berusaha di Indonesia.

“Saya punya harapan depan ke depan hubungan Singapura dan Indonesia akan semakin membaik, khususnya dalam konteks realisasi investasi,” katanya.

4. Bahlil kembali ingatkan pemerintah sudah siapkan kawasan industri Batang

Indonesia Janjikan Ini ke Investor Singapura demi Genjot InvestasiIlustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu dalam konteks suppliance, Bahlil menyebut kawasan industri di Batang sebagai salah satu hal hasil implementasi omnibus law yang disiapkan pemerintah dalam menyambut investasi asing yang masuk

"Harga tanahnya pasti jauh lebih murah ketimbang kawasan industri yang lain. Konsep di Batang itu adalah 350 meter dari pintu tol, kemudian ada rel kereta apinya dan ada pelabuhannya, dan satu jam ke Semarang. Ini adalah tempat yang sangat strategis,” lanjut Bahlil.

Baca Juga: BKPM: Master Plan Kawasan Industri Terpadu Batang Selesai Pekan Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya