Inflasi AS Reda, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.598
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2022).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 44 poin ke level Rp14.598 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.554 per dolar.
1. Faktor yang pengaruhi pergerakan rupiah
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa rupiah melemah karena dolar menguat didukung oleh data inflasi AS.
“Dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, karena investor mencerna indeks harga konsumen (CPI) AS, yang menunjukkan inflasi tetap tinggi tetapi telah mencapai puncaknya pada bulan April, meredakan beberapa kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve,” katanya.
Baca Juga: Teten Ungkap Ancaman Inflasi yang Bisa 'Hantui' UMKM
2. Inflasi AS mereda
Ibrahim menyebut inflasi AS sedikit mereda pada bulan April sebesar 8,3 persen, tetapi tetap mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.
Editor’s picks
“Data tidak mungkin menggagalkan rencana kebijakan moneter agresif Fed,” katanya.
Ibrahim juga mengatakan, berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Rabu, indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,3 persen bulan ke bulan pada April, kenaikan terkecil sejak Agustus.
Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 1,2 persen bulan ke bulan di CPI bulan Maret, yang tercatat sebagai kenaikan terbesar sejak September 2005.
3. Rupiah diprediksi melemah lagi besok
Dalam perdagangan sore ini, mata uang garuda ditutup melemah 44 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 6 poin.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim menyebut mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.
“Namun ditutup melemah di rentang Rp14.580-Rp14.640,” katanya.
Baca Juga: The Fed AS Naikan Suku Bunga untuk Lawan Inflasi, Terbesar sejak 2000!