Inggris Tinjau Rencana Penerbitan Mata Uang Digitalnya Sendiri

Dilakukan di tengah semakin naiknya popularitas Bitcoin cs

Jakarta, IDN Times – Inggris bergabung dengan sejumlah negara dalam perlombaan global untuk menciptakan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC) mereka masing-masing.

Dalam konferensi industri fintech pada Senin (19/4/2021), Menteri Keuangan Inggris Raya Rishi Sunak mengatakan pemerintah telah mendirikan gugus tugas untuk mempelajari rencana ini.

“Kami meluncurkan gugus tugas baru antara Departemen Keuangan dan Bank of England untuk mengoordinasikan pekerjaan eksplorasi pada mata uang digital bank sentral yang potensial,” katanya mengutip CNBC.

Baca Juga: Cryptocurency Kian Populer, Sederet Perusahaan Ini Sudah Pakai Bitcoin

1. Uang baru

Inggris Tinjau Rencana Penerbitan Mata Uang Digitalnya SendiriIlustrasi Bitcoin (Twitter.com/bitcoin)

Dalam pernyataan terpisah, bank sentral negara itu Bank of England mengatakan mata uang CBDC akan menjadi bentuk baru dari uang digital yang dikeluarkan oleh Bank of England.

Uang tersebut akan digunakan oleh rumah tangga dan bisnis dan akan digunakan bersama uang tunai dan deposito bank, bukan untuk menggantikannya, kata bank.

2. Belum ada keputusan

Inggris Tinjau Rencana Penerbitan Mata Uang Digitalnya SendiriIlustrasi jalanan protokol di London, Inggris (IDN Times/Anata)

Pemerintah Inggris belum memutuskan apakah akan memperkenalkan versi digital dari pound Inggris, tetapi mengatakan akan mengeksplorasi tujuan, kasus penggunaan, peluang, dan risiko yang kemungkinan ada jika menindaklanjuti rencana tersebut.

Di sisi lain, Bank of England juga akan membentuk unit di dalam institusi yang didedikasikan untuk mengeksplorasi mata uang digital bank sentral.

Baca Juga: Kenali 8 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Ini

3. Antisipasi terhadap cryptocurrency

Inggris Tinjau Rencana Penerbitan Mata Uang Digitalnya Sendirifreepik.com/mk1ne

Pernyataan tersebut dikeluarkan di saat banyak bank sentral dunia yang telah mengumumkan upaya untuk menciptakan mata uang digital bank sentral atau CBDC mereka sendiri. Hal ini merupakan dampak dari munculnya Bitcoin dan mata uang kripto lainnya yang makin populer dan juga tren penurunan penggunaan uang tunai.

Faktor lain yang mendorong upaya bank sentral seputar CBDC adalah proyek stablecoin pribadi seperti Diem Association yang didukung Facebook dan token kontroversial yang dikenal sebagai tether. Mata uang semacam itu berusaha mematok nilai pasarnya ke beberapa referensi eksternal, seperti dolar Amerika Serikat (AS), untuk menghindari perubahan harga yang tidak stabil yang umum terjadi di sebagian besar mata uang kripto (cryptocurrency).

Dalam hal pengembangan CBDC, Tiongkok menjadi negara terdepan saat ini. The People’s Bank of China telah melakukan sejumlah uji coba dengan mata uang digitalnya di kota-kota besar. Pada Minggu, seorang pejabat tinggi mengatakan bahwa bank sentral dapat mengujicobakan yuan digital dengan pengunjung asing di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Baca Juga: Hiperinflasi, Venezuela Kembali Keluarkan Uang Baru Berbagai Pecahan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya