Inklusi Keuangan Perempuan Berperan Signifikan untuk Kesejahteraan RI

50 persen penduduk Indonesia adalah perempuan

Jakarta, IDN Times – Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lenny N Rosalin mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan penduduk Indonesia didominasi oleh perempuan dan anak-anak.

Ia menyebut dari total 270 juta penduduk Indonesia, 50 persennya adalah perempuan, dan 54 persen dari total itu berada di usia produktif. Sementara itu, total anak-anak mencapai sepertiga dari total penduduk Indonesia.

“Jadi total perempuan dan anak itu hampir dua pertiga dari total penduduk kita. Jadi potensi yang sangat luar biasa yang kalau kita semua gerakkan, mereka semua memahami inklusi keuangan, mereka semua menabung, tentunya negara kita pasti Insya Allah akan lebih sejahtera dari yang sekarang,” jelasnya dalam webinar Pentingnya Menabung untuk Masa Depan Lebih Sejahtera, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Keren! Ini 5 Alasan Mengapa Makin Banyak Pengusaha Perempuan

1. Peran perempuan dalam perekonomian

Inklusi Keuangan Perempuan Berperan Signifikan untuk Kesejahteraan RIIlustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lenny mengatakan amanat terkait meningkatkan peran perempuan tersebut sebetulnya sudah tertuang di dalam banyak sekali peraturan perundang-undangan, mulai dari tingkat global maupun nasional.

Di tingkat global, termasuk dalam konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan (Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women/CEDAW). Selain itu juga dalam Beijing Declaration 1995.

“Kemudian kalau kita bicara Beijing Declaration 1995, itu ada 12 area kritis perempuan dalam ekonomi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa hal-hal terkait peran perempuan dan ekonomi juga terdapat dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yang disahkan melalui Peraturan Presiden.

“Itu di poin lima, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan itu juga diamanatkan. Kemudian kalau kita bicara undang-undang kita, kalau tadi global di tingkat Internasional, di tingkat nasional undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025, itu juga mengamanatkan,” paparnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Perempuan Sekarang Semakin Cerdas Berinvestasi

2. Indonesia memiliki Strategi Nasional Keuangan Inklusif

Inklusi Keuangan Perempuan Berperan Signifikan untuk Kesejahteraan RIIlustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait dengan keuangan, khususnya keuangan inklusif, Lenny menyebut Indonesia memiliki Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 114 tahun 2020. Ia mengatakan PP tersebut menggantikan Peraturan Presiden 82 tahun 2016.

Ia kemudian menjelaskan bahwa tujuan dari PP tersebut sangat jelas, yakni ingin menciptakan sistem keuangan yang inklusif, mendukung pertumbuhan ekonomi, mengatasi kemiskinan, hingga mengurangi kesenjangan antara individu.

“Nah, disinilah letaknya kita bicara mengenai mengurangi kesenjangan antar individu ini, artinya kesenjangan gender bisa, kesenjangan antar desa-kota, kemudian juga antara dewasa dan anak-anak, kemudian juga antara yang kaya dan miskin,” jelanya. “Banyak sekali kesenjangan yang terjadi di tingkat individual.”

Baca Juga: 5 Tips Kelola Keuangan yang Baik, Pasti Jadi Istri Kebanggaan Suami

3. Cara mencapai tujuan PP

Inklusi Keuangan Perempuan Berperan Signifikan untuk Kesejahteraan RIIlustrasi Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam pemaparannya, Lenny menjelaskan ada enam cara yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan dari PP tersebut. Adapun cara tersebut yakni sebagai berikut:

1. Peningkatan akses layanan keuangan formal

2. Peningkatan literasi dan perlindungan konsumen

3. Perluasan jangkauan layanan keuangan;

4. Penguatan akses permodalan dan dukungan pengembangan untuk Usaha Mikro dan Kecil

5. Peningkatan produk dan layanan keuangan digital

6. Penguatan integrasi kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif melalui paling sedikit layanan keuangan digital

Ia menegaskan bahwa cara-cara tersebut merupakan cara yang tegas untuk dilakukan.

“Namanya juga inklusif. Inklusif di sini artinya memastikan bahwa semua masyarakat Indonesia itu bisa mengakses juga terjangkau layanan keuangan yang formal tadi. Termasuk di sini memperkuat permodalan untuk mengembangkan UMKM yang mana juga menjadi perhatian di sektor kita untuk pemberdayaan perempuan khususnya,” ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya