Investor Fokus ke AS, Rupiah Stagnan Terhadap Dolar Pagi Ini

Rupiah dibuka di level Rp14.255 per dolar AS

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak mengalami perubahan alias stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (10/6/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah tetap di level Rp14.255 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah juga berada di level Rp14.255 per dolar.

Baca Juga: 5 Langkah Strategis Pemerintah dan Bank Indonesia Jaga Inflasi 2021

1. Banyak hal pengaruhi pergerakan rupiah

Investor Fokus ke AS, Rupiah Stagnan Terhadap Dolar Pagi IniIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menurut Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra, ada banyak penyebab rupiah stagnan pagi ini. Salah satunya yaitu kekhawatiran pasar terhadap perubahan kebijakan moneter di AS.

“Dari pergerakan nilai tukar rupiah kemarin, terlihat kekhawatiran pasar terhadap perubahan kebijakan moneter di AS,” katanya kepada IDN Times.

2. Investor fokus ke data AS

Investor Fokus ke AS, Rupiah Stagnan Terhadap Dolar Pagi IniIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Ariston melanjutkan bahwa sebelumnya rupiah ditutup melemah tipis meskipun yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah turun dan data survei tingkat keyakinan konsumen Indonesia bulan Mei menunjukkan optimisme yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Ia juga mengatakan bahwa pasar menantikan dan mewaspadai data penting AS yaitu data indeks Harga konsumen (IHK) AS yang merupakan salah satu indikator inflasi. Data ini akan dirilis malam ini sekitar pukul 19.30 WIB.

“Kenaikan inflasi di atas perkiraan, bisa memicu penguatan dolar AS dan sebaliknya,” katanya.

Baca Juga: Masa sih Millennial Gak Bisa Menabung? Baca Dulu Tips Jitu Ini

3. Rupiah berpotensi melemah

Investor Fokus ke AS, Rupiah Stagnan Terhadap Dolar Pagi IniIlustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Ariston juga mengatakan inflasi AS sudah menunjukkan kenaikan di atas target bank sentral AS sebesar 2 persen selama 2 bulan terakhir, bila menggunakan data IHK AS y/y.

“Mewaspadai data inflasi tersebut, rupiah mungkin bisa melemah tipis lagi hari ini. Potensi pelemahan ke arah Rp14.270,” jelasnya.

“Sementara potensi penguatan ke arah Rp14.230 dengan dukungan dari membaiknya data tingkat keyakinan konsumen Indonesia dan menurunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun yang sekarang berada di bawah 1,50 persen.”

Baca Juga: Ajak Investor Inggris Investasi di Indonesia, Bahlil Jamin Dipermudah

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya