Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah, Ekonomi El Salvador Kacau Balau

Presiden El Salvador pinjam uang ke IMF

Jakarta, IDN Times – Beberapa bulan setelah mengumumkan penerimaan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, El Salvador berada di ambang kehancuran ekonomi. Fortune melaporkan pekan lalu, negara yang dipimpin oleh Presiden Nayib Bukele itu kini terjerat lebih banyak utang.

Bukele disebut telah melobi Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pinjaman senilai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Steve Hanke, profesor ekonomi terapan di Universitas Johns Hopkins, mengatakan kepada Fortune bahwa negara itu kini memiliki peringkat utang yang buruk.

“El Salvador sekarang memiliki utang negara yang paling tertekan di dunia, dan itu karena kebodohan Bitcoin,” katanya, sebagaimana dikutip IDN Times dari Futurism, Senin (24/1/2022).

“Pasar berpikir bahwa Bukele sudah gila, dan dia sudah gila,” tambahnya.

Baca Juga: El Salvador Akan Bangun Kota Bitcoin dan Rilis Bitcoin Bond

1. Ekonomi El Salvador kacau

Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah, Ekonomi El Salvador Kacau BalauIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic)

Selain mencari pinjaman ke IMF, tak lama setelah mengumumkan Kota Bitcoin pada November lalu, obligasi negara juga turun dari 75 sen menjadi 63 sen dalam semalam dan pada akhir pekan lalu berada di kisaran 36 sen.

Dalam lima bulan terakhir sejak secara resmi mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, para ahli memperkirakan bahwa kredit kedaulatan El Salvador menjadi empat kali lebih buruk daripada sebelum mengadopsi Bitcoin. Dampak dari volatilitas ekstrim Bitcoin juga telah terlihat sepenuhnya.

Pada saat pengumuman besar Bukele tersebut, harga Bitcoin berada di kisaran 60 ribu dolar AS, tetapi sekarang telah jatuh ke kisaran 40 ribu dolar AS.

Baca Juga: Profil Nayib Bukele, Presiden Milenial dan Kontroversial El Salvador

2. Ambisi besar Bukele

Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah, Ekonomi El Salvador Kacau BalauPejabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) Kevin McAleenan dan Presiden El Salvador Nayib Bukele tiba untuk konferensi pers di San Salvador, El Salvador, pada 28 Agustus 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Tahun lalu, Bukele mengumumkan rencana besarnya terkait Bitcoin. Ia mengumumkan bahwa El Salvador akan menerima token tersebut untuk digunakan di toko dan bank. Presiden yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai “CEO El Salvador” itu, bahkan mengumumkan rencana untuk membangun “Kota Bitcoin” untuk mengubah negara itu menjadi pusat keuangan dunia.

Namun ternyata, kebijakan yang memaksa bank dan toko di negaranya untuk menerima mata uang yang tidak dikenal dan tidak dipercaya oleh sebagian besar penduduk itu malah melemahkan ekonomi El Salvador. Apalagi sebelum mengadopsi Bitcoin, perekonomian negara itu juga belum stabil.

Banyak orang Salvador tidak mempercayai Bitcoin, membuat penggunaan token menjadi terbatas. Sebuah survei oleh Universitas Amerika Tengah yang dilakukan September lalu, menemukan bahwa sembilan dari 10 warga di negara itu tidak tahu apa itu Bitcoin, dan delapan dari 10 mengatakan mereka tidak terlalu percaya pada uang digital.

Baca Juga: Profil Nayib Bukele, Presiden Milenial dan Kontroversial El Salvador

3. Transfer uang jadi lebih mahal

Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah, Ekonomi El Salvador Kacau BalauIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Bukele juga menggembar-gemborkan gagasan bahwa Bitcoin akan membuat pengiriman uang internasional menjadi lebih murah. Begitu juga uang yang dikirim ke Salvador dari teman dan anggota keluarga warga yang bekerja di luar negeri. Namun, justru sebaliknya yang sering terjadi.

Ini karena warga biasanya akan menukar Bitcoin menjadi uang tunai setelah menerimanya. Untuk melakukan itu, mereka perlu melakukan perjalanan ke ATM, yang membutuhkan potongan besar dari uang yang ditarik. Platform bursa seperti Coinbase juga menarik biaya dua hingga empat persen dari jumlah uang.

Hanke mengatakan biaya itu hampir empat kali lebih mahal daripada pengiriman uang tradisional.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya