Joe Biden Luncurkan Inisiatif untuk Saingi OBOR Tiongkok

Kemitraan itu diluncurkan dalam pertemuan G7

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan inisiatif infrastruktur untuk negara-negara berkembang pada pertemuan para pemimpin ekonomi top dunia, G7, yang digelar di Cornwall, Inggris, Sabtu (12/6/2021).

Kemitraan yang disebut Build Back Better World (B3W) itu dimaksudkan untuk menjadi saingan bagi Belt and Road Initiative (OBOR) Tiongkok.

Baca Juga: 3 Fakta Soal Proyek OBOR Tiongkok yang Ancam Kesepakatan Iklim Paris

1. Didanai negara-negara G7

Joe Biden Luncurkan Inisiatif untuk Saingi OBOR TiongkokPresiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Bastiaan Slabbers)

Menurut Anadolu Agency, B3W akan didanai oleh negara-negara G7. Selain meningkatkan infrastruktur seperti OBOR, tujuan B3W juga untuk mendorong kemajuan di bidang kesehatan, teknologi, iklim, dan kesetaraan gender.

“Inisiatif B3W akan memberikan kemitraan infrastruktur transparan untuk membantu menghemat 40 triliun dolar AS yang dibutuhkan oleh negara-negara berkembang pada tahun 2035,” kata Gedung Putih dalam pernyataan.

2. Terbagi dalam menyikapi Tiongkok

Joe Biden Luncurkan Inisiatif untuk Saingi OBOR TiongkokPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Meski pemerintahan Biden menekankan upaya untuk menyaingi Tiongkok dalam pertemuan itu, namun ternyata tidak semua kepala negara G7 setuju dengan langkah tersebut.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kepada CNN bahwa para pemimpin dunia di G7 memiliki perbedaan serius tentang cara terbaik untuk mendekati Tiongkok. Bahkan akibat panasnya debat mereka, tayangan video sempat dimatikan saat sesi menjadi sangat sensitif. Di mana negara-negara Eropa melawan Amerika Serikat, Inggris dan Kanada, yang mendesak tindakan lebih keras terhadap Tiongkok karena praktik otoriternya, termasuk praktek kerja paksa di provinsi Xinjiang barat.

Para pejabat juga menggambarkan masalah Tiongkok sebagai salah satu elemen paling menantang dari pertemuan G7.

Pejabat itu mengatakan Biden bergabung dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam mendorong tindakan lebih keras terhadap Tiongkok. Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan para pemimpin dari Uni Eropa berusaha untuk menekankan kerja sama dengan Tiongkok.

Baca Juga: Australia Batalkan Perjanjian Belt and Road dengan Tiongkok

3. Apa itu Belt and Road Initiative?

Joe Biden Luncurkan Inisiatif untuk Saingi OBOR TiongkokBeltandroad.news

Belt and Road Initiative merupakan kebijakan luar negeri yang paling ambisius dari Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Diluncurkan pada tahun 2013 dengan nama “one belt, one road”, inisiatif ini merupakan upaya Tiongkok dalam menyediakan investasi infrastruktur senilai miliaran dolar di negara-negara di sepanjang Jalur Sutra lama yang menghubungkannya dengan Eropa.

Menurut The Economist, Tiongkok telah menghabiskan sekitar 150 miliar dolar AS per tahun di 68 negara yang telah menandatangani skema tersebut. Sementara menurut database Refinitiv, ada lebih dari 2.600 proyek dengan nilai 3,7 triliun dolar AS terkait dengan inisiatif tersebut pada pertengahan tahun lalu, meskipun kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan Juni lalu bahwa sekitar 20 persen proyek telah terkena dampak serius pandemik COVID-19.

Skema Tiongkok ini sendiri telah banyak dikritik karena dianggap menjadi penyebab beberapa negara terlilit utang yang melumpuhkan yang membuat mereka secara politis terikat pada Tiongkok.

Baca Juga: Tiongkok Terbitkan UU Antisanksi Asing untuk Lawan AS dan Eropa

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya