Kasus COVID-19 Rekor Lagi, Rupiah Keok Lawan Dolar di Pembukaan

Rupiah dibuka melemah jadi Rp14.505 per dolar AS

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (13/7/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah ke level Rp14.505 per dolar AS pagi ini dari level Rp14.492 di penutupan sebelumnya.

Baca Juga: Mandiri dengan Biaya Sendiri, 6 Tips Menabung untuk Modal Nikah

1. Lonjakan kasus COVID-19 membayangi rupiah

Kasus COVID-19 Rekor Lagi, Rupiah Keok Lawan Dolar di PembukaanIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, kasus COVID-19 yang terus menanjak dan mencetak rekor baru menjadi faktor pelemahan rupiah.

Sebelumnya pada Senin (12/7/2021), Indonesia kembali mencatatkan rekor penambahan kasus positif COVID-19, yaitu sebanyak 40.427 kasus dalam 24 jam. Namun, angka kesembuhan pasien COVID-19 juga mencatatkan rekor, yaitu sebanyak 34.754 orang. Jumlah tersebut merupakan angka kesembuhan tertinggi selama masa pandemik COVID-19.

Total jumlah kasus COVID-19 dari Maret 2020 hingga 12 Juli 2021 sebanyak 2.567.630. Sedangkan jumlah kesembuhan pasien COVID-19 hingga Senin sebanyak 2.119.478.

“Kasus COVID-19 baru yang terus menanjak terutama di Indonesia yang terus mencetak rekor baru, menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Pertumbuhan ekonomi bisa terganggu bila PPKM diperpanjang, dan ini berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS,” katanya.

2. Rupiah berpotensi menguat

Kasus COVID-19 Rekor Lagi, Rupiah Keok Lawan Dolar di PembukaanIlustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Meski demikian, Ariston mengatakan, rupiah berpotensi menguat pada penutupan nanti. Ini mengikuti perbaikan sentimen pelaku pasar keuangan global terhadap risiko.

Ariston mengatakan, indeks saham global sebagai aset berisiko terlihat menguat.

“Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Ini mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko,” jelasnya.

Baca Juga: 5 Potret Uji Coba Gedung DPR Jadi RS Darurat COVID-19, Ternyata Sulit

3. Faktor lain pendorong nilai tukar rupiah

Kasus COVID-19 Rekor Lagi, Rupiah Keok Lawan Dolar di PembukaanIlustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Selain itu, Ariston mengatakan, perbaikan sentimen ini juga didukung oleh kebijakan pelonggaran moneter bank Sentral Tiongkok yang menurunkan GWM sebesar 50 basis poin, sehingga meningkatkan likuiditas di pasar.

“Sikap bank Sentral AS yang juga mempertimbangkan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama juga mendukung sentimen terhadap risiko tersebut,” katanya.

Ariston menyebut, potensi pergerakan rupiah hari ini ada di kisaran Rp14.470-Rp14.500.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya