Kena PHK saat Pandemik, Pria Ini Justru Sukses Berbisnis Bengkel

Ia memiliki strategi untuk sukses menjalankan bisnis

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 telah membawa dampak yang merugikan pada berbagai kalangan, termasuk para pekerja. Sejak pandemik mewabah di Indonesia, telah banyak karyawan yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Salah satu yang mengalami keadaan sulit ini adalah Rudy. Pria berusia 32 tahun itu dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja pada awal 2020 lalu.

Namun siapa sangka, kondisi yang memilukan ini justru menjadi titik balik yang sangat penting bagi hidupnya, di mana kini ia telah sukses menjalankan bisnis bengkel.

Baca Juga: 5 Tip Sukses Membangun Bisnis ala Founder Dapur Solo

1. Meneruskan usaha orang tua

Kena PHK saat Pandemik, Pria Ini Justru Sukses Berbisnis BengkelIlustrasi Alat Perkakas. (IDN Times/Aditya Pratama)

Setelah dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja pada awal 2020, Rudy beralih profesi untuk fokus membantu usaha orang tua dalam bidang bengkel spesialis bongkar mesin motor di wilayah Cipete, Jakarta Selatan.

Menjalankan usaha bengkel ini menjadi hal yang baru untuk lelaki asal Solo tersebut, karena sebelumnya ia hanya memiliki pengalaman dan latar belakang pendidikan di bidang IT.

“Saya terjun dalam usaha orang tua dengan bekal pemahaman menjalankan bisnis yang masih sangat minim,” ujarnya.

2. Memanfaatkan teknologi untuk kembangkan bisnis

Kena PHK saat Pandemik, Pria Ini Justru Sukses Berbisnis BengkelIlustrasi teknologi (uinjkt.ac.id)

Meski dengan pengalaman terbatas, Rudy menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk mengembangkan usaha orang tuanya itu agar lebih baik dan efisien. Ia mengaku mulai mencari cara untuk menerapkan teknologi dalam bisnis yang ia jalankan hingga menjadikannya salah satu bisnis yang menjanjikan.

“Karena ilmu saya adanya di IT, saya langsung berpikir bagaimana caranya menerapkan digitalisasi dalam operasional harian usaha ini,” ujar Rudy.

“Saya menemukan bahwa kendala dalam menjalankan bisnis otomotif seperti bengkel ini adalah jarangnya melakukan pencatatan baik untuk stok barang maupun cash flow. Padahal dengan pencatatan tersebut, kita bisa tahu rata-rata transaksi dalam sehari, jumlah dan ketersediaan sparepart, serta berapa banyak yang harus di stok berdasarkan tren permintaan,” tambah Rudy.

Untuk membantu mempermudah pencatatan tersebut, Rudy mencoba aplikasi pencatatan keuangan BukuKas pada pertengahan Juli 2020. Sejak itu, Rudy mengubah semua administrasi usahanya, dari mulai keuangan, stok barang, dan lain-lain dalam satu aplikasi. Perubahan bisnisnya pun mulai terasa.

“Kehadiran aplikasi pencatatan keuangan ini benar-benar memudahkan saya dalam bekerja, apalagi ada fitur Hutang yang perlu dibayar dari customer langganan bapak," kata dia.

Meskipun tangan berlumuran oli, dia bisa melakukan pencatatan bisa secara praktis karena hanya lewat ponsel.

"Saya bisa langsung mencatat segala pengeluaran agar tidak lupa. Untuk laporan ke bapak setiap minggu pun bisa dengan mudah dilakukan karena cukup buka aplikasi, bapak bisa memantau semua pekerjaan saya,” ungkap Rudy.

Baca Juga: Bingung Cari Ide Bisnis? 3 Bisnis Ini Bisa Laku Setiap Hari Lho!

3. Memanfaatkan platform digital

Kena PHK saat Pandemik, Pria Ini Justru Sukses Berbisnis BengkelIlustrasi layanan digital (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan di tengah pandemik, Rudy turut memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan beberapa sparepart hasil dagangannya demi menjangkau pembeli secara luas. Lewat upayanya tersebut, Rudy mampu membuat usaha ayahnya perlahan bangkit. Penjualan melalui pemanfaatan teknologi tersebut mampu menambah penghasilan Rudy hingga 6 persen.

Ia pun berharap dengan perubahan ini, bengkelnya akan bisa kembali jaya seperti dulu.

“Bengkel Bagong yang sudah dibangun sejak tahun 80-an ini dulunya sempat memiliki masa kejayaan hingga membuka 3 cabang. Namun karena pengelolaan usaha yang kurang mumpuni, usaha bapak sempat bangkrut dan hanya tersisa 1 cabang. Harapannya setelah saya punya kendali penuh, saya ingin menyukseskan bisnis bapak dan kalau ada rezeki membuka beberapa cabang lagi,” jelas Rudy.

Menanggapi kisah Rudy yang terbantu bisnisnya dengan memanfaatkan platform BukuKas, VP and Head of Growth for UMKM BukuKas Tri Sukma Anreianno mengatakan merupakan suatu kebanggaan bagi perusahaan untuk bisa terus membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya.

“Di tengah kondisi pandemi yang berlangsung hingga satu tahun lebih ini, penting bagi pelaku usaha untuk memulai mengadopsi teknologi agar mampu bersaing dengan yang lain,” katanya.

“Hal yang dilakukan Rudy merupakan perilaku positif yang bisa dicontoh oleh pelaku usaha lainnya. Kami berharap teknologi yang BukuKas tawarkan bisa terus menemani para pelaku usaha dalam beradaptasi dan menjadi solusi bagi mereka dalam berbagai situasi,” lanjutnya.

Baca Juga: Pernah Bangkrut, Ini Kisah Ivan Tandyo Bangun Bisnis dari Nol

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya