Lemah 2 Hari Beruntun, Akhirnya Rupiah Ditutup Menguat

Rupiah menguat 70 poin ke level Rp14.060

Jakarta, IDN Times – Rupiah mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (13/1/2021), menghentikan penurunan beruntun yang telah terjadi dua hari sebelumnya. Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 70 point ke level Rp14.060 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.130.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu penyebab penguatan rupiah adalah berita dimulainya proses vaksinasi di dalam negeri.

Baca Juga: [BREAKING] Tepati Janji, Jokowi Disuntik Vaksin COVID-19 Pertama

1. Dukungan dari vaksin

Lemah 2 Hari Beruntun, Akhirnya Rupiah Ditutup MenguatPresiden Jokowi menerima vaksin COVID-19 pertama pada Rabu (13/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam penjelasannya, Ibrahim mengatakan dimulainya vaksinasi telah menjadi angin segar bagi penguatan rupiah.

“Vaksinasi massal resmi dimulai pagi ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan vaksin CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Setelah Jokowi, ada beberapa pejabat yang ikut divaksinasi,” katanya dalam rilis yang diterima IDN Times, Rabu.

“Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali menjadi kenyataan, dan yang terpenting perekonomian bisa kembali bangkit,” tambahnya.

2.Vaksin kunci pemulihan ekonomi

Lemah 2 Hari Beruntun, Akhirnya Rupiah Ditutup MenguatVaksin COVID-19 Sinovac pada 19 Juli 2020 tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad. Dok. IDN Times/bt

Ibrahim juga mengatakan bahwa distribusi vaksin adalah kunci pemulihan ekonomi. “Tanpa vaksin, masyarakat masih akan defensif sehingga pertumbuhan penawaran tidak seimbang dengan permintaan. Tanpa distribusi vaksin yang cepat, pemulihan ekonomi akan lebih mengarah ke U-shaped ketimbang V-shaped,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa kalangan pengusaha dan masyarakat siap membantu pemerintah untuk mensukseskan program vaksinasi dalam rangka menekan penularan COVID-19. Namun Pemerintah perlu melakukan pemetaan bagi penerima vaksinasi, ungkapnya.

“Selain itu prioritas vaksinasi harus berdasarkan klaster dan seharusnya diberikan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan menyebarkan COVID-19. Dan jika vaksinasi tidak dilakukan dengan pemetaan maka vaksinasi tidak tepat sasaran,” kata Ibrahim.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin

3. Rupiah melemah lagi besok

Lemah 2 Hari Beruntun, Akhirnya Rupiah Ditutup MenguatKaryawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ibrahim mengatakan penguatan rupiah ini kemungkinan tidak akan bertahan lama. Ia memprediksi rupiah akan kembali melemah pada pembukaan perdagangan Kamis besok.

“Sedangkan untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah di level Rp14.000-Rp14.100,” katanya.

Baca Juga: Jos, IHSG dan Rupiah Kompak Bertenaga!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya