Luhut: Indonesia Harus Bisa Mengelola dan Memanfaatkan Lautnya

Hari ini Indonesia memperingati Hari Maritim Nasional

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan suatu anugerah dan takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Mengingat banyaknya sumber daya alam kelautan yang dimiliki Indonesia, Luhut mengatakan hal tersebut patut disyukuri.

Ia juga mengatakan, Indonesia harus bisa mengelola dengan penuh tanggung jawab sumber daya tersebut.

“Sebagai bangsa bahari yang besar, kita harus mampu mengelolanya dengan penuh tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyat dan menjadi bagian dalam menopang pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya dalam acara Peringatan Puncak Hari Maritim Nasional, Kamis (23/9/2021).

Indonesia memperingati Hari Maritim Nasional setiap tanggal 23 September, dan tahun ini Indonesia memperingati Hari Maritim Nasional yang ke-57. Indonesia pertama kali menetapkan 23 September sebagai Hari Maritim Nasional pada 1964.

“Ini adalah momentum yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Melalui Keputusan Presiden Nomor 249 tahun 1964 yang menetapkan tanggal 23 September sebagai Hari Maritim Nasional,” kata Luhut.

Baca Juga: Sejarah Hari Maritim Nasional, Dua Versi 21 Agustus dan 23 September

1. Indonesia sebagai poros maritim dunia

Luhut: Indonesia Harus Bisa Mengelola dan Memanfaatkan LautnyaMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam sambutannya, Luhut mengatakan bahwa Indonesia, dengan segala keunggulan komparatif sebagai negara kepulauan, memiliki tugas untuk menjadi negara maritim. Ia juga menegaskan, julukan negara maritim hanya layak disematkan kepada Indonesia, jika negara ini mampu menguasai lautan untuk kesejahteraan rakyatnya.

“Oleh karena itu, kita harus mampu meraih kemampuan mengelola dan memanfaatkan segenap sumber daya kemaritiman untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” kata Luhut.

Luhut turut menjelaskan, ketika Presiden Joko “Jokowi” Widodo membentuk kabinet kerja, dia telah mencanangkan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, kembali seperti di era nenek moyang dahulu.

“Ini menurut saya sangat benar karena Indonesia pada posisi silang,” ujar Luhut, merujuk pada posisi geografis Indonesia yang dihimpit lautan Hindia dan lautan Pasifik. 

“Perlintasan daripada semua jalur-jalur ekonomi maupun jalur-jalur pertahanan di kawasan ini,” sambung dia, seraya menegaskan posisi Indonesia yang sangat strategis.

2. Kemaritiman harus menjadi visi Indonesia

Luhut: Indonesia Harus Bisa Mengelola dan Memanfaatkan LautnyaMenko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Luhut juga mengatakan, kemaritiman harus menjadi visi kebangsaan Indonesia dan arus utama pembangunan nasional seharusnya berbasis kemaritiman.

“Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional harus mempertimbangkan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan,” katanya.

Menurut penjelasan Luhut, pada 2025 rencana pembangunan jangka panjang nasional yang pertama akan berakhir dan Indonesia akan memasuki periode perencanaan jangka panjang berikutnya 2025-2045.

Ia pun mengatakan bahwa ini merupakan kesempatan yang baik untuk memasukkan pemikiran jangka panjang berbasis kemaritiman.

“Kita harus membuat peta jalur yang jelas sehingga armada pembangunan kemaritiman dapat sampai ke pelabuhan akhir, menjadikan Indonesia pusat peradaban maritim dunia pada tahun 2045, di mana kita 100 tahun merdeka,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!

3. Indonesia harus mempersiapkan diri untuk dapat bersaing

Luhut: Indonesia Harus Bisa Mengelola dan Memanfaatkan LautnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat memantau vaksinasi massal di Sleman. IDN Times/ Tunggul Damarjati

Luhut mengatakan, demi menghadapi kompetisi yang semakin ketat, maka kecepatan, ketepatan, dan efisiensi adalah pondasi penting supaya Indonesia mampu bersaing. 

Oleh karenanya, lanjut Luhut, pembangunan kemaritiman yang memperhatikan karakteristik geografis bangsa, struktur masyarakat Indonesia, kondisi sosial dan budaya, harus dipersiapkan sedemikian rupa agar Indonesia mampu bersaing dengan dunia.

“Untuk itu produktivitas harus ditingkatkan,” katanya.

“Produktivitas akan bisa meningkat bila kualitas SDM membaik, diperkuat oleh konektivitas yang semakin merata, pembangunan infrastruktur yang dipercepat termasuk infrastruktur digital, energi dan pangan untuk mendorong industrialisasi serta dukungan ekosistem hukum dan birokrasi yang kondusif bagi dunia usaha,” jelas Luhut.

Ia kemudian berharap semua rakyat Indonesia tidak melupakan atau memunggungi laut Indonesia.

“Selamat Hari Maritim Nasional tahun 2021, semoga harapan yang menjadikan kemaritiman sebagai tulang punggung pembangunan nasional yang mampu memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia kedepan dapat diraih melalui semangat kebersamaan. Maritim kuat, Indonesia hebat,” tuturnya.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya