Menteri Energi Swedia: Indonesia Bisa Tarik Banyak Investasi di EBT

Indonesia-Swedia terus bekerja sama di bidang energi bersih

Jakarta, IDN Times – Menteri Energi dan Pengembangan Digital Swedia, Anders Ygeman mengatakan Indonesia berpeluang untuk menarik banyak investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) Week: Energy Transition and The 2030 Agenda yang digelar pada Rabu (25/11/2020).

“Perusahaan Swedia punya kehadiran yang sudah lama di Indonesia dan sudah berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan juga melakukan transfer pengetahuan. Jadi ada banyak sekali peluang-peluang untuk menambah kerjasama antar Indonesia dan Swedia di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi dan juga mengubah energi kita menjadi berkelanjutan.”

Baca Juga: Kembangkan Energi Hilir, Jabar Energi Siap Dukung Program Energi Juara

1. Indonesia-Swedia dalam mengembangkan energi terbarukan

Menteri Energi Swedia: Indonesia Bisa Tarik Banyak Investasi di EBTIlustrasi Bumi dan Langit (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Ygeman, Indonesia dan Swedia telah banyak berkolaborasi di bidang energi terbarukan sejak beberapa tahun lalu. Di mana salah satu kolaborasi itu tertuang dalam bentuk nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang dicapai pada 2017 lalu.

Sejak tahun 2017 kedua negara memiliki nota kesepahaman di bidang energi yang mendorong upaya kita bersama untuk pasar energi cerdas dan hijau. “Swedish Energy Agency-Swedish Embassy bekerja bersama-sama dengan mitra-mitra Indonesia mereka dalam hal ini.” jelasnya.

2. Isi dari Nota Kesepahaman Pengembangan EBT

Menteri Energi Swedia: Indonesia Bisa Tarik Banyak Investasi di EBTunsplash.com/Jonathan Brinkhorst

Nota kesepahaman yang dimaksud Ygeman adalah nota kesepahaman yang ditandatangani mantan Menteri ESDM RI Ignasius Jonan dengan mantan Menteri Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia, Ibrahim Baylan pada Februari 2017.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam situs resmi mereka, nota kesepahaman itu mencakup banyak hal, yaitu termasuk kerjasama pengembangan energi terbarukan; efisiensi dan konservasi energi; peningkatan kapasitas melalui kerjasama pendidikan dan pelatihan serta kerjasama dalam penelitian dan pengembangan.

MoU itu sendiri diharapkan bisa meningkatkan investasi langsung dari Swedia di sektor energi dan juga mendorong kerja sama bisnis Indonesia-Swedia dalam bentuk proyek bersama, pembentukan Joint Venture Company, pembiayaan dan asuransi proyek sektor energi baru terbarukan.

Baca Juga: Kala Anak Muda Berkreasi Bikin Toilet Komunal Ramah Energi di Lampung

3. Akan terus saling dukung dalam bidang energi terbarukan

Menteri Energi Swedia: Indonesia Bisa Tarik Banyak Investasi di EBTIDN Times/Dhana Kencana

Ygeman lebih lanjut mengatakan bahwa kedua negara akan terus berkolaborasi dan saling mendukung dalam bidang ini.

“Dalam konteks transisi energi bersih Swedia telah mendukung Indonesia untuk bertransisi ke sistem energi bersih dan efisien. Ini adalah contoh hubungan bilateral yang sudah baik dan teratur antar negara. Swedia akan terus-menerus bekerja bersama-sama dengan Indonesia terutama di masa pandemik ini. Pada saat kerjasama internasional lebih penting lagi,” paparnya.

Ia juga mengatakan Indonesia berpeluang menarik lebih banyak investasi dalam bidang ini.

“Jadi di sini memungkinkan Indonesia untuk menarik banyak investasi dari luar negeri dan juga lebih banyak penanaman modal di Indonesia. Semoga isu ini akan terus digali sehingga kita bisa mendapatkan manfaat dari acara minggu ini dan dengan kerja sama kita memastikan bahwa transisi energi yang hijau, berkelanjutan, inklusif dan juga efisien biaya akan bisa melibatkan perempuan dan laki-laki dengan posisi yang sama atau setara.”

Baca Juga: Dorong Penggunaan Energi Baru Terbarukan, Indonesia Mau Lebih Bersih!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya