Minat di Energi Hijau, Eropa Klaim Investasinya Lebih Besar dari China

Indonesia buka ruang investasi di sektor energi terbarukan

Jakarta, IDN Times – Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan bahwa jumlah investasi asing langsung (FDI) Uni Eropa ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia, lebih besar daripada dari China.

“Itu adalah sebuah fakta objektif,” ujarnya dalam acara Pembukaan Climate Diplomacy Week 2021, Senin (11/10/2021).

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa Indonesia bukan hanya dapat mengakses investasi dari UE, tapi juga teknologi blok tersebut. “Kami justru sangat ingin agar para investor Eropa datang ke Indonesia,” katanya.

Baca Juga: FPCI: Indonesia Harus Jadi Pelopor Perundingan Iklim COP 26 Tahun Ini

1. Investor Eropa tertarik berinvestasi di Indonesia

Minat di Energi Hijau, Eropa Klaim Investasinya Lebih Besar dari ChinaIDN Times/Dhana Kencana

Dalam kesempatan itu, Piket juga menekankan bahwa investor Eropa bersemangat untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk dalam sektor energi terbarukan. “Mereka ingin sekali melaksanakan proyek-proyek baru dan berinvestasi,” katanya.

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa kebijakan atau perumusan kebijakan oleh pemerintah dan juga oleh parlemen dalam mendukung hal ini sejak beberapa bulan terakhir telah mengalami banyak kemajuan. Namun demikian, ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan terkait hal ini.

“Masih ada beberapa pekerjaan rumah di sini agar kita bisa menciptakan ruang untuk investasi di bidang energi terbarukan atau khususnya yang terkait dengan ini,” katanya.

“Ini sangat terkait erat dengan undang-undang atau RUU di DPR. RUU tersebut memberikan ruang untuk investasi di sektor energi terbarukan di pasar energi di Indonesia, baik energi terbarukan itu dibuat secara domestik.”

2. Perusahaan RI berpeluang raih investasi besar

Minat di Energi Hijau, Eropa Klaim Investasinya Lebih Besar dari ChinaPT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Piket lebih lanjut menjelaskan bahwa banyak perusahaan Indonesia yang berpotensi mendapatkan banyak investasi asing, yang bisa membuat Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa besar di bidang energi terbarukan.

“Dan investasi juga akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia, yang juga akan mentransfer teknologi dan pengetahuan teknis,” katanya.

“Ada banyak perusahaan di Uni Eropa yang bersemangat untuk masuk ke Indonesia dan berbagai pandangan dan pengetahuan mereka,” tambah Piket.

Baca Juga: Soal Energi Terbarukan, Ridwan Kamil: Provinsi Jabar Paling Serius

3. Omnibus Law permudah investor Eropa masuk RI

Minat di Energi Hijau, Eropa Klaim Investasinya Lebih Besar dari ChinaPT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Sejalan dengan Piket, Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczyńska juga menyatakan hal yang sama. Ia menyebut Indonesia merupakan negara yang sangat besar dengan potensi luar biasa sehingga selalu ada ruang bagi semua pihak untuk memasuki pasarnya.

“Bagi perusahaan-perusahaan Uni Eropa dan juga perusahaan dari negara lainnya,” ujarnya dalam acara yang sama.

Ia menjelaskan bahwa Uni Eropa dan Indonesia sedang menegosiasikan perjanjian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang menurutnya kemungkinan besar akan membuka pintu bagi lebih banyak lagi bagi perusahaan-perusahaan Uni Eropa untuk beroperasi di pasar Indonesia.

Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Omnibus Law atau Undang-Undang Cipta Kerja yang disahkan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo jelas memberikan peluang lebih besar dan mempermudah para investor Eropa untuk masuk ke Indonesia.

“Sejujurnya, saya sering mendapatkan pertanyaan dari perusahaan-perusahaan Polandia di bidang energi terbarukan atau energi ramah lingkungan. Banyak dari mereka bertanya bagaimana caranya berinvestasi di Indonesia? Bagaimana cara mereka memulai bisnis mereka di sini? Jadi dari sisi minat sudah ada dari negara-negara Uni Eropa, termasuk dari Polandia, di berbagai sektor terkait dengan green technology,” katanya.

Ia menambahkan bahwa baru-baru ini mereka juga mendapatkan banyak pertanyaan dari perusahaan di Polandia yang memproduksi charger untuk mobil listrik dan juga perusahaan yang bisa memproduksi dan menyalurkan air bersih ke kota.

“Ada banyak ide dan banyak minat di sini,” tegasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya