Pandemik COVID-19 Bikin Pengguna Internet di Asia Tenggara Meningkat

Indonesia juga mengalami peningkatan pengguna internet

Jakarta, IDN Times – Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan bahwa pandemik COVID-19 bukan hanya membawa dampak negatif pada kehidupan manusia, tapi juga dampak positif. Utamanya dalam bidang digital.

Ia menyebut bahwa pandemik adalah salah satu katalis yang sangat penting sekali untuk para pengguna digital yang sekarang untuk mengadaptasikan service-service digital.

“Mereka juga meningkatkan penggunaan service-service digital. Jadi lebih sering. Jadi mungkin dulu cuma seminggu sekali, sebulan sekali. (Kini) lebih sering penggunaannya dan juga spendingnya,” katanya dalam press briefing, Rabu (17/11/2021)

Bikin Pengguna Internet di ASEAN Meningkat

Baca Juga: 5 Mesin Pencari Internet Ini Digunakan Sebelum Google Ada, Apa Saja? 

1. Pengguna internet di Asia Tenggara meningkat

Pandemik COVID-19 Bikin Pengguna Internet di Asia Tenggara MeningkatIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Randy, pada 2019 atau sebelum pandemik, kira-kira ada 360 juta orang di enam negara Asia Tenggara, yakni Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura dan Indonesia, yang menggunakan internet. Di tahun ini jumlahnya telah meningkat pesat menjadi 440 juta orang.

“Itu adalah pertambahan 80 juta orang yang di Asia Tenggara, enam negara itu menggunakan internet,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dengan total itu, berarti tingkat penetrasi internet di Asia Tenggara sudah mencapai sekitar 75 persen.

“Nah, itu jadi 75 persen dari seluruh populasi di Asia Tenggara sudah mempunyai akses ke internet dan penetrasi ini juga datanya cukup mirip dengan Indonesia juga,” katanya.

Menurut Randy, mengutip data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), sekarang ini sudah lebih dari 200 juta orang Indonesia, dari total populasi yang mencapai lebih dari 270 juta orang, telah menggunakan internet.

Itu, katanya, berarti jumlah penetrasi di Indonesia juga mencapai 75 persen.

“Penetrasi Indonesia di internet juga sekitar 75 persen,” katanya.

2. Tidak semua pengguna internet menggunakan jasa internet

Pandemik COVID-19 Bikin Pengguna Internet di Asia Tenggara MeningkatIlustrasi pemakaian internet (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun demikian, Randy mengatakan bahwa belum tentu semua pengguna internet, baik di Asia Tenggara maupun di Indonesia secara khusus, menggunakan jasa internet atau digital consumer. Di mana baru delapan dari 10 orang (80 persen) dari pengguna internet yang menjadi pengguna jasa internet di Asia Tenggara.

“Delapan puluh persen dari semua internet user di Asia Tenggara menggunakan jasa internet itu at least sekali. Jasa internet itu berarti mungkin pernah order makanan di Gojek, pernah nonton video online dan pernah melakukan transaksi di e-commerce. Jadi bukan cuma pengguna internet tanpa melakukan jasa,” jelasnya.

“Indonesia penetrasinya 80 persen dari seluruh pengguna internet di Indonesia sudah menjadi digital consumer, pengguna jasa internet,” tambah Randy.

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa dari 80 persen itu, 10 persen baru mulai masuk sejak pandemik.

“Jadi sekitar 21 juta orang. Jadi selama pandemik ini ada 21 juta orang baru menggunakan jasa internet yang pertama kali,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kecepatan Koneksi Internet, Coba deh!

3. Banyak orang ingin terus menggunakan jasa internet

Pandemik COVID-19 Bikin Pengguna Internet di Asia Tenggara MeningkatIlustrasi bekerja di rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Randy juga menjelaskan bahwa orang-orang yang bukan pengguna jasa internet untuk pertama kali, juga semakin banyak menggunakan jenis jasa internet selama pandemik.

“Nah sebelum pandemik, setiap orang on average yang sudah menggunakan jasa internet, menggunakan sekitar 4,8 atau lima services. Setelah pandemik, sekarang lebih dari delapan,” katanya.

“Jadi lebih banyak service-service yang mereka gunakan,” lanjutnya.

Ia pun menjelaskan bahwa dari semua orang-orang yang baru pertama kali menggunakan jasa internet yang sebanyak 21 juta orang, 72 persennya berasal dari wilayah non-metro.

“Jadi mereka berasal dari kota-kota kecil,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen orang yang baru pertama kali menggunakan jasa internet itu menyatakan ingin terus menggunakan jasa digital services meskipun setelah pandemik.

“Jadi bukan mau coba sekali doang, tapi mereka cukup sticky karena mereka akan terus menggunakan jasa internetnya,” tegasnya.

Baca Juga: Cuan! Ini 8 Cara Mendapatkan Uang dari Google 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya