Pemulihan Tak Merata dari Krisis COVID-19 Jadi Bahasan Utama G20

Para pemimpin G20 akan bertemu pada Rabu

Jakarta, IDN Times – Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara dengan ekonomi teratas dunia (G20) akan mengadakan pertemuan virtual pada Rabu (7/4/2021). Dalam kesempatan itu, mereka akan membahas upaya untuk mengoordinasikan kebijakan dalam rangka mencegah ekonomi negara yang dilanda virus corona bangkit dari resesi dalam kecepatan yang tidak sama.

Membahas tanggapan yang tidak merata terhadap krisis COVID-19 yang sedang berlangsung akan menjadi agenda utama mereka, kata pejabat dari kepresidenan Italia, menurut The Financial Express.

“Sinyal pertama tidak merata, beberapa ekonomi meningkat dengan baik dan lainnya tertinggal, ini adalah sesuatu yang mengaburkan prospek ekonomi global,” kata seorang pejabat.

Baca Juga: Para Pemimpin G20 Berjanji Distribusi Vaksin COVID-19 Dilakukan Adil

1. Italia jadi tuan rumah

Pemulihan Tak Merata dari Krisis COVID-19 Jadi Bahasan Utama G20businessinsider.sg

Italia akan memimpin rapat G20 tahun ini. Negara itu telah mengadakan briefing menjelang pertemuan Rabu. Para pejabat mengatakan kelompok itu akan menegaskan kembali pentingnya untuk tidak melonggarkan langkah-langkah stimulus terlalu cepat dan membahas bagaimana membantu negara-negara miskin yang terlilit utang.

Pertemuan ini akan dilanjutkan dengan komunike resmi, tidak seperti pertemuan pertama kepresidenan Italia di Februari lalu.

2. Vaksinasi dorong pemulihan ekonomi

Pemulihan Tak Merata dari Krisis COVID-19 Jadi Bahasan Utama G20Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Saat ini, negara-negara dunia terus melakukan vaksinasi terhadap warganya untuk dapat memulihkan ekonomi. Namun demikian, tingkat inokulasi COVID-19 ini sangat bervariasi, di mana Inggris dan Amerika Serikat telah jauh melampaui kebanyakan negara Uni Eropa, Asia, dan terutama Afrika.

“Saat ini, instrumen utama kebijakan ekonomi adalah vaksinasi,” kata pejabat itu. Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat juga telah mengadopsi stimulus fiskal besar-besaran, yang diperkirakan para analis akan memicu pemulihan yang lebih cepat.

“Kami menyadari bahwa tidak mungkin beberapa negara keluar dari krisis ini dan yang lainnya tidak ... jadi G20 adalah tempat terbaik untuk membahas aspek-aspek ini dan mencari solusi,” tambahnya.

Baca Juga: PBB Usul Negara G20 Buat Gugus Tugas Pemerataan Distribusi Vaksin

3. G20 akan bahan juga soal pajak perusahaan raksasa internet

Pemulihan Tak Merata dari Krisis COVID-19 Jadi Bahasan Utama G20IDN Times/Holy Kartika

Selain mengenai upaya untuk memungkinkan pemulihan yang merata, G20 disebut akan mempertahankan komitmen untuk mencapai kesepakatan tentang tingkat pajak perusahaan minimum dan perpajakan raksasa internet pada pertengahan tahun. Mereka juga akan fokus pada keringanan utang untuk negara-negara miskin, kata para pejabat tersebut.

Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah memperpanjang penangguhan biaya pembayaran utang yang saat ini berlaku hingga Juni, tambahnya.

“Namun, tidak ada proposal di tingkat G20 untuk memperluas kerangka kebijakan restrukturisasi utang dengan inisiatif baru untuk mengampuni utang bagi negara-negara yang kesulitan membayar,” kata para pejabat.

Baca Juga: Siap-siap! Mulai 1 April Pelanggan Amazon dkk Dikenai Pajak 10 Persen

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya