Pengaruh PPKM dan Kinerja Ekonomi AS, Rupiah Melemah Tajam

Ada banyak sentimen yang buat rupiah lemah

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah pada perdagangan Senin (11/1/2021), yaitu turun 105 point ke level Rp14.125 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.020.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah dipicu oleh ekspektasi akan kebangkitan ekonomi Amerika Serikat (AS).

“Ekspektasi bangkitnya perekonomian AS di tahun ini serta Imbal hasil obligasi tetap kuat, dan selain itu, pernyataan para pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan optimisme pemulihan ekonomi membuat dolar AS menguat tajam,” jelasnya kepada IDN Times.

“Di tempat berbeda, Presiden The Fed St. Louis, James Bullard mengatakan semua faktor yang akan memicu inflasi sudah ada, dari kebijakan moneter dan fiskal. Bullard mengatakan saat ini kebijakan fiskal sangat powerful, dan kemungkinan akan ada tambahan lagi saat pemerintahan Joseph 'Joe' Biden,” tambahnya.

1. Janji Biden

Pengaruh PPKM dan Kinerja Ekonomi AS, Rupiah Melemah TajamCalon presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Dalam pemaparannya, Ibrahim menegaskan bahwa pelemahan rupiah disebabkan karena pada Jumat lalu Presiden terpilih Joe Biden telah mengatakan akan meluncurkan lebih banyak stimulus untuk membantu warga AS di tengah pandemik COVID-19.

Biden mengatakan saat ini, AS sangat membutuhkan dukungan dan dukungan ini akan mampu membantu ekonomi negara itu. Di sisi lain, Presiden terpilih Joe Biden mengatakan data hari Jumat menunjukkan bahwa orang Amerika membutuhkan bantuan lebih segera dan langkah yang segera akan membantu ekonomi bahkan dengan pembiayaan defisit.

"Dia telah berjanji untuk menyusun proposal dukungan fiskal triliunan dolar dalam minggu mendatang untuk memerangi COVID-19,” jelasnya.

2. Tekanan dari dalam negeri

Pengaruh PPKM dan Kinerja Ekonomi AS, Rupiah Melemah TajamGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Bogor, Senin (15/6) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Ibrahim mengatakan pelemahan nilai rupiah atas dolar juga disebabkan oleh tekanan yang datang dari dalam negeri. Langkah pemerintah menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat, atau yang saat ini disebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), telah berdampak pada pergerakan mata uang.

“Walaupun survei Keyakinan Konsumen membaik namun kebijakan PPKM resmi dimulai hari ini. Kebijakan tersebut diterapkan oleh pemerintah guna menekan penyebaran penyakit akibat virus corona (COVID-19) ... sehingga sudah tentu roda bisnis akan kembali melambat, dan pemulihan ekonomi kembali terhambat,” jelasnya.

Di daerah-daerah yang kena PPKM, perkantoran nonesensial diimbau menerapkan kerja dari rumah (work from home) 75 persen. Kegiatan belajar-mengajar belum bisa tatap muka di sekolah, masih jarak jauh. Pusat perbelanjaan wajib tutup pukul 19:00 WIB. Restoran masih boleh menerima pengunjung yang makan-minum di tempat, tetapi maksimal 25 persen dari total kapasitas. Demikian pula rumah ibadah, boleh menampung jamaah tetapi dibatasi paling banyak 50 persen. 

3. Rupiah melemah sepekan ke depan

Pengaruh PPKM dan Kinerja Ekonomi AS, Rupiah Melemah Tajamilustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Sebelumnya, Ibrahim telah mengatakan bahwa dirinya memprediksi rupiah akan terus melemah setidaknya sampai pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS terjadi. Biden akan dilantik menjadi presiden ke-46 AS pada 20 Januari, menggantikan Donald Trump.

“Artinya apa? Masih ada harapan bahwa di minggu-minggu ini sampai nanti mendekati tanggal 20 Januari, di mana Joe Biden dilantik sebagai presiden ya, di situlah baru nanti akan ada satu kepastian ekonomi yang kemungkinan dolar akan kembali melemah. Jadi saat ini memang dolar terus mengalami penguatan yang cukup signifikan ya. Di luar dugaan,” jelasnya.

Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah di level Rp14.100-Rp14.150.   

Baca Juga: Dibuka Stagnan, Rupiah Pagi Ini Bergerak Melemah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya