Penjualan Lego Melonjak saat Lockdown, Mencapai Dua Digit

Perusahaan berencana melakukan ekspansi tahun ini

Jakarta, IDN Times – Perusahaan mainan Lego kembali mencatatkan pertumbuhan dua digit tahun lalu. Itu terjadi karena banyak keluarga yang harus tinggal di rumah akibat penguncian (lockdown) melakukan pembelian, demikian kata CEO Niels B. Christiansen.

“COVID-19 telah mempercepat tren yang sudah bergerak. Lebih banyak orang berbelanja online,” katanya seperti dilansir CNBC, Rabu (10/3/2021). “Kami telah melihat lebih banyak keluarga membangun bersama di rumah.”

Pada tahun lalu berbagai negara di dunia memang terpaksa harus menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) yang mengancam kesehatan. Bahkan hingga hari ini, Kamis (11/3/2021), masih ada sejumlah negara yang menerapkan pembatasan untuk warganya.

Baca Juga: 5 Game Lego Terbaik yang Harus Kamu Mainkan!

1. Penjualan online meningkat

Penjualan Lego Melonjak saat Lockdown, Mencapai Dua Digitdok. Warner Bros

Menurut CEO perusahaan asal Denmark itu, pendapatan yang diperoleh perusahaan tahun lalu merupakan buah dari investasinya selama bertahun-tahun, di mana perusahaan terus melakukan inovasi dalam produknya.

Mereka juga memiliki sistem penjualan online yang lebih baik dan perangkat baru yang dibuat dari batu bata plastik, seperti robot yang dapat diprogram pada telepon pintar.

“Selama dua tahun terakhir kami telah melakukan investasi skala besar dalam inisiatif yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang,” kata Christiansen.

“Pada tahun 2020, kami mulai melihat manfaatnya, terutama dalam e-commerce dan inovasi produk,” lanjutnya.

2. Mengalami pertumbuhan pesat

Penjualan Lego Melonjak saat Lockdown, Mencapai Dua Digitfacebook.com/LEGO ROOM

Lego telah lama menjadi mainan populer, membuat perusahaan milik keluarga itu terus mencatatkan pertumbuhan dua digit dalam bisnisnya selama bertahun-tahun lalu. Namun, hal tersebut berhenti pada 2017, membuat perusahaan melakukan perombakan dan menunjuk Christiansen sebagai CEO.

Pada 2020, penjualan tumbuh 13 persen menjadi 43,7 miliar krona Denmark atau 6,98 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah itu setara sekitar Rp97,7 triliun. Angka ini naik dari pertumbuhan 6 persen pada 2019.

"Sementara laba operasi naik 19 persen menjadi 12,9 miliar krona," kata Lego dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Game Android Bertema Lego Terbaik, Mana Lego Favoritmu?

3. Berencana meningkatkan digitalisasi

Penjualan Lego Melonjak saat Lockdown, Mencapai Dua Digitprague-stay.com

Christiansen lebih lanjut mengatakan, Lego akan mempekerjakan beberapa ratus karyawan untuk meningkatkan digitalisasi lebih lanjut pada 2021.

Dia menolak mengatakan berapa banyak penjualan online tumbuh tahun lalu, tetapi menyebutkan bahwa jumlah pengunjung di Lego.com naik dua kali lipat menjadi lebih dari seperempat miliar dalam setahun.

Christiansen mengatakan, Lego berhasil memperoleh tambahan sekitar 1 poin persentase dari pangsa pasar secara global, meningkat di sebagian besar pasarnya.

Perusahaan juga menambah jumlah toko fisiknya sebanyak 134 unit, termasuk 91 gerai baru di Tiongkok, pasar pertumbuhan terbesarnya. Perusahaan berencana untuk membuka 120 toko pada 2021, 80 di antaranya di Tiongkok.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya