Pernyataan The Fed Buat Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.389 

Rupiah melemah 36 poin sore ini

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan sore ini, Kamis (27/1/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 36 poin ke level Rp14.389 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.353 per dolar.

Pelemahan rupiah sore ini melanjutkan pelemahan pada penutupan Rabu kemarin, yang melemah 3 poin ke level Rp14.353 per dolar AS dari level Rp14.350.

Baca Juga: Bank Sentral AS The Fed Beri Sinyal Akan Naikkan Suku Bunga Maret 2022

1. Penyebab rupiah melemah

Pernyataan The Fed Buat Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.389 Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena dolar mencapai level tertinggi multi-minggu terhadap mata uang utama lainnya hari ini. Penguatan dolar terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan kenaikan suku bunga AS yang akan dimulai pada bulan Maret.

“Semalam The Fed mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah tetapi Powell meramalkan pertempuran berkelanjutan untuk menjinakkan inflasi,” kata Ibrahim.

“Dia mengatakan kepada wartawan ada “sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja” dan mengatakan The Fed berencana untuk mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret,” tambah Ibrahim.

Baca Juga: Neymar Terjangkit Demam NFT, Rela Habiskan Miliaran Rupiah

2. Dolar melonjak tajam

Pernyataan The Fed Buat Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.389 Ilustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Ibrahim menyebut dolar melonjak 0,7 persen terhadap yen setelah keputusan Fed dan pernyataan Powell. Ini merupakan lonjakan harian tertajam dalam lebih dari dua bulan, karena prospek kenaikan yang akan segera terjadi menakuti pasar saham dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi.

“Selain itu, investor menunggu pertemuan Bank of England minggu depan dan mengawasi gejolak yang menyelimuti Perdana Menteri Boris Johnson, yang berada di bawah tekanan setelah menghadiri pesta selama penguncian,” jelas Ibrahim.

Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2022

3. Faktor internal pelemahan rupiah

Pernyataan The Fed Buat Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.389 Ilustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut pelemahan rupiah terjadi karena kasus COVID-19 yang kembali meningkat tajam. Hingga Rabu (26/1/2022), jumlah kasus varian Omicron di Indonesia telah mencapai 1.766.

“Bertambah 1.600-an lebih sejak awal tahun, naik drastis dibandingkan penambahan 136 kasus selama Desember 2021,” jelas Ibrahim.

Ibrahim juga menyatakan bahwa pesatnya penambahan kasus varian Omicron membuat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin harus mengubah kebijakan.

“Jika sebelumnya konfirmasi kasus dilakukan dengan Whole Genome Sequencing (WGS), ke depan tidak semua kasus akan diperiksa dengan metode tersebut karena akan sangat memakan waktu,” kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, dalam perdagangan sore ini rupiah ditutup melemah 36 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 40 poin. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.

“Namun, ditutup melemah di rentang Rp14.360-Rp14.410,” katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya