Pertama Kali, Harga Bensin AS Mencapai Rp70 Ribuan per Galon

Harganya diperkirakan akan naik lebih tinggi

Jakarta, IDN Times – Harga rata-rata untuk satu galon bensin tanpa timbal di Amerika Serikat (AS) naik di atas 5 dolar AS atau sekitar Rp70 ribu untuk pertama kalinya. Kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya permintaan.

Lonjakan perimintaan itu akibat pembukaan kembali ekonomi dari pandemik dan menipisnya pasokan minyak yang termasuk disebabkan perang di Ukraina. Para analis mengatakan harga kemungkinan akan terus naik selama beberapa bulan ke depan.

Menurut AAA, harga nasional rata-rata mencapai 5,004 dolar AS pada Sabtu (11/6/2022) lalu. Angka itu naik dari sekitar 3,07 dolar AS setahun yang lalu dan merupakan rekor harga jika tidak disesuaikan dengan inflasi. 

Mengutip CNBC, pada akhir minggu, harga rata-rata sudah berada di 5 dolar AS atau lebih di sekitar 20 negara bagian, di mana harga tertinggi tercatat di Pantai Barat.

Baca Juga: INDEF: Harga Komoditas Melonjak karena Mahalnya BBM Dunia

1. Pengeluaran untuk gas meningkat

Pertama Kali, Harga Bensin AS Mencapai Rp70 Ribuan per GalonIlustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics mengatakan kenaikan itu akan menyebabkan pengeluaran untuk bensin melonjak.

“Menurut perhitungan saya, rumah tangga biasa menghabiskan sekitar 160 dolar AS lebih banyak untuk gas sebulan daripada setahun yang lalu,” katanya, dikutip Senin (13/6/2022). “Itu jumlah yang besar.”

Baca Juga: 5 Tips Hemat saat Harga BBM Melonjak, Simpel tapi Ngefek!

2. Harga bensin terus meningkat

Pertama Kali, Harga Bensin AS Mencapai Rp70 Ribuan per GalonIlustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Harga bensin di AS biasanya mencapai puncaknya pada pertengahan Mei, tetapi tahun ini terus meningkat dan harga rata-rata sekitar 65 sen lebih tinggi dari sebulan yang lalu. Karena kekurangan pasokan tahun ini, para analis memperkirakan bahwa harga mungkin tidak akan mencapai puncaknya sampai pertengahan Juli, ketika banyak orang bepergian selama musim panas.

“Saya tidak berpikir kita jauh dari harga tertinggi,” kata Patrick DeHaan, kepala analisis minyak di GasBuddy. “Saya tidak berpikir itu akan melampaui 5,50 dolar AS. Saya akan mengatakan 5,25 dolar AS adalah yang teratas, tetapi sekali lagi, pasar tidak terpengaruh.”

Namun, ia menambahkan bahwa jika ada pemadaman kilang yang serius musim panas ini, atau gangguan dari badai, harga bensin bisa melonjak.

Baca Juga: Harga BBM di Shell Naik Lagi per 1 Juni 2022, Ini Daftar Lengkapnya

3. Pasokan bensin berkurang

Pertama Kali, Harga Bensin AS Mencapai Rp70 Ribuan per GalonIlustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Pasokan bensin negara itu lebih rendah dari biasanya karena AS telah kehilangan kapasitas penyulingan sekitar 1 juta barel per hari, sejak sebelum pandemi. Pada saat yang sama, sanksi terhadap energi Rusia telah membuat harga minyak naik tajam dan membuat pasokan minyak dan bahan bakar terbatas secara global.

Namun, analis mengatakan meski konsumen merasakan dampak kenaikan, harga bahan bakar mobil dengan bensin tidak begitu besar dalam pengeluaran rumah tangga seperti di masa lalu. Hal ini sebagian karena kendaraan yang lebih efisien.

Menurut analisis CNBC, pengemudi menghabiskan rata-rata 20 sen per mil untuk bensin pada Juni tahun ini, bahkan di saat kenaikan harga yang tajam. Pada 1980, untuk jarak yang sama akan menghabiskan biaya 30 sen dalam dolar hari ini.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya