Pfizer dan Moderna Naikkan Harga Vaksin untuk Eropa

Eropa berencana memberikan dosis booster ke warganya

Jakarta, IDN Times – Pfizer dan Moderna, produsen dua vaksin COVID-19 yang paling efektif, telah menaikkan harga kontrak pasokan terbaru mereka di Uni Eropa (UE).

Harga baru untuk vaksin Pfizer adalah 19,50 euro (23,15 dolar Amerika Serikat) dibandingkan dengan harga sebelumnya, yakni 15,50 euro (18,39 dolar AS). Demikian bunyi isi kontrak yang dikutip dari Financial Times.

Sementara itu, harga dosis vaksin Moderna ditetapkan senilai 25,50 dolar AS, dibandingkan dengan 22,60 dolar AS dalam kesepakatan pengadaan pertama. Kenaikan harga ini lebih rendah dari 28,50 dolar AS yang disepakati sebelumnya karena Eropa memesan banyak, kata FT, mengutip seorang pejabat yang mengetahui hal ini.

Baca Juga: Pfizer Raup Rp113 Triliun dari Penjualan Vaksin COVID-19 di Q2

1. UE pertimbangkan berikan suntikan booster

Pfizer dan Moderna Naikkan Harga Vaksin untuk EropaLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Al Jazeera mengatakan pada Senin (2/8/2021) bahwa kenaikan harga itu mencerminkan permintaan yang berkelanjutan untuk vaksin yang efektif dan bahwa pemerintah Eropa telah menjadi pelanggan tetap perusahaan farmasi tersebut.

Pembelian itu dilakukan karena negara-negara UE ingin membasmi penyebaran varian Delta yang lebih menular. Outlet media itu juga mengabarkan bahwa UE dan beberapa negara sedang mempertimbangkan untuk memberikan suntikan booster untuk meningkatkan kemanjuran vaksin.

2. Komentar perusahaan

Pfizer dan Moderna Naikkan Harga Vaksin untuk EropaIlustrasi vaksin Moderna (www.news.sky.com)

Pfizer menolak mengomentari kontrak dengan Komisi Eropa (EC), dengan alasan kerahasiaan.

“Di luar kontrak yang disunting yang diterbitkan oleh EC, kontennya tetap rahasia dan kami tidak akan berkomentar,” kata perusahaan yang berbasis di AS tersebut.

Sedangkan Moderna belum memberikan komentar.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan di Bali Dapat Vaksin Moderna, Ada 40.768 Sasaran

3. UE hampir penuhi target vaksinasi

Pfizer dan Moderna Naikkan Harga Vaksin untuk EropaPresiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk konferensi tingkat tinggi Uni Eropa pertama setelah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brussels, Belgia, Sabtu (18/7/2020) (ANTARA FOTO/Olivier Matthys/Pool via REUTERS)

Selasa lalu, Komisi Eropa mengatakan bahwa Uni Eropa berada di jalur untuk mencapai target vaksinasi penuh setidaknya 70 persen dari populasi orang dewasa pada akhir September. Pada Mei, UE mengatakan mereka mengharapkan untuk menerima lebih dari satu miliar dosis vaksin pada saat itu dari empat perusahaan farmasi.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak negara-negara kaya untuk berbagi dosis vaksin dan bukannya memberikan suntikan booster, mengingat wabah baru meningkat pesat di banyak negara di Asia dan Afrika. Banyak negara di kawasan ini memiliki akses yang lebih terbatas ke vaksin.

Salah satu negara Eropa yang dikabarkan mempertimbangkan memberikan suntikan booster adalah Jerman. Negara ini diperkirakan akan menawarkan booster kepada orang tua dan orang yang berisiko mulai 1 September, menurut draf dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP. Dokumen itu juga merekomendasikan untuk memberikan vaksinasi bagi mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun.

Sementara itu, Israel menjadi yang terdepan dalam hal pemberian suntikan booster. Negara ini telah mulai menawarkan suntikan booster kepada orang-orang berusia 60-an dan lebih tua, sedangkan Inggris mungkin mulai memberikan suntikan booster bulan depan, menurut Daily Telegraph.

Baca Juga: WHO Geram Vaksinasi COVID-19 di Eropa Sangat Lelet

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya