Prioritaskan Vaksin untuk Warga AS, Trump Lakukan Ini

Trump akan menandatangani perintah eksekutif

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif pada Selasa (8/12/2020). Tujuannya untuk memastikan warganya mendapat akses prioritas atas vaksin COVID-19 yang diperoleh pemerintah.

Hal itu disampaikan seorang pejabat senior pemerintahan pada hari Senin, sebagaimana dilaporkan oleh Channel News Asia.

Baca Juga: Presiden Brasil Ogah Beli Vaksin Corona Jika Belum Selesai Uji Klinis

1. Sesuai motto Trump, America First

Prioritaskan Vaksin untuk Warga AS, Trump Lakukan IniANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, langkah Turmp tersebut sejalan dengan mottonya untuk selalu mengutamakan warga AS, "America First". Namun pejabat itu juga mengatakan bahwa dengan perintah itu juga akan dibentuk kerangka kerja di dalam badan pemerintahan AS untuk membantu negara lain mendapatkan vaksin.

Meski demikian, tidak jelas mengapa perintah eksekutif diperlukan untuk memastikan bahwa vaksin akan didistribusikan di Amerika Serikat.

2. Distribusi vaksin dibahas dalam pertemuan khusus

Prioritaskan Vaksin untuk Warga AS, Trump Lakukan IniPresiden Amerika Serikat Donald Trump mengadakan reli kampanye di Londonderry, New Hampshire, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Gedung Putih dilaporkan akan mengadakan acara pertemuan pada Selasa untuk membahas proses distribusi vaksin melalui Operasi Warp Speed ​​Trump.

Trump, yang telah mengatur upaya tersebut, dan pejabat lainnya akan berbicara pada acara itu. Mereka akan fokus memberitahu publik tentang bagaimana distribusi vaksin akan dilakukan.

Pejabat dari tim transisi Presiden terpilih Demokrat Joe Biden disebut tidak diundang ke pertemuan itu.

Baca Juga: Warga Bogor Takut Suntik Vaksin Corona, Begini Siasat Bupati Ade Yasin

3. United Airlines telah membawa vaksin COVID-19 buatan Pfizer dari Brussels

Prioritaskan Vaksin untuk Warga AS, Trump Lakukan IniLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Sebelumnya pada akhir bulan lalu The Wall Street Journal melaporkan bahwa maskapai AS, United Airlines telah membawa vaksin COVID-19 buatan Pfizer dari Brussels, di Belgia, ke Bandara Internasional O'Hare di Chicago, AS. Beberapa maskapai AS lainnya juga telah bersiap untuk melakukan pengiriman lainnya.

Forbes melaporkan, pada Juli lalu pemerintah AS telah mengumumkan kesepakatan dengan Pfizer dan BioNTech, pembuat vaksin COVID-19 mRNA, untuk membeli 100 juta dosis vaksin. Itu berarti, jika tiap orang diberi dua dosis, maka hanya akan cukup untuk memvaksinasi sekitar 50 juta orang atau hanya sekitar 15 persen dari populasi Amerika.

Namun, sumber yang akrab dengan Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan mengatakan kepada Forbes pada Senin bahwa pemerintah AS telah memiliki opsi untuk membeli 500 juta dosis tambahan.

“Kami yakin bahwa kami akan memiliki 100 juta dosis vaksin Pfizer sebagaimana disepakati dalam kontrak kami,” kata juru bicara Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan kepada Forbes, “dan lebih dari itu, kami memiliki lima kandidat vaksin lainnya, termasuk 100 juta dosis dari Moderna.”

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya