Pulih dari Resesi, Ekonomi India Diprediksi Terus Menguat

Ekonomi India tumbuh 0,4 persen setelah terjerumus resesi

Jakarta, IDN Times – Ekonomi India telah bangkit pada kuartal terakhir 2020 dari penurunan dua kuartal berturut-turut atau resesi. Penasihat ekonomi Perdana Menteri India Narendra Modi, Anantha Nageswaran mengatakan yakin pemulihan akan terus bertahan ke depannya.

“Mengenai keseimbangan, saya akan mengatakan pemulihan akan tetap bertahan,” kata Nageswaran, anggota paruh waktu dewan penasihat ekonomi untuk perdana menteri, dalam sebuah wawancara di “Street Signs Asia” CNBC, Senin (1/3/2021).

“Indikator awal untuk Januari dan Februari menunjukkan bahwa pemulihan telah mengambil momentum, dan ada kelanjutan dari apa yang telah terjadi di Triwulan ke-3,” tambahnya.

Baca Juga: India Terapkan Aturan Baru pada Facebook, Twitter dan WhatsApp

1. Ekonomi India pulih

Pulih dari Resesi, Ekonomi India Diprediksi Terus MenguatPekerja migran menunggu uji rapid antigen di lokasi pembangunan komplek gedung tempat tinggal ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di New Delhi, India, Sabtu (19/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

Sebelumnya pada Jumat, ekonomi India dilaporkan mencatatkan pertumbuhan setelah berkontraksi dua kuartal berturut-turut. Ekonomi India tumbuh 0,4 persen secara year-on-year di kuartal Oktober-Desember, menurut data yang dirilis dari Kantor Statistik Nasional Jumat lalu.

Angka itu lebih baik dibandingkan dengan kontraksi yang direvisi sebesar 7,3 persen pada kuartal Juli-September dan 24,4 persen pada kuartal April-Juni.

2. Optimistis pertumbuhan akan bertahan

Pulih dari Resesi, Ekonomi India Diprediksi Terus Menguat(Pendukung oposisi utama India Partai Kongres meneriakkan slogan dalam protes atas inflasi di Ahmedabad, India) ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Setelah rilis data produk domestik bruto (PDB) itu, kementerian Keuangan India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ekonomi telah kembali ke pertumbuhan masa pra-pandemi. Ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan pemulihan berbentuk V yang berkelanjutan.

Nageswaran juga optimistis kemajuan ekonomi India akan terus meningkat seiring dengan kemajuan dalam proses diplomasi vaksin di negara itu. Hal itu menurutnya dapat meningkatkan kepercayaan bisnis.

“Secara keseluruhan, peluncuran dan ekspor vaksin India ke negara lain merupakan langkah penting bagi India dalam membangun kembali kepercayaan investor global pada kemampuan manufakturnya,” katanya, seraya menambahkan strategi tersebut juga akan membantu memperkuat niat baik India di antara negara-negara tetangganya.

3. Diplomasi vaksin India

Pulih dari Resesi, Ekonomi India Diprediksi Terus MenguatPerusahaan farmasi AstraZeneca pbs.org

Pemerintah India telah mengumumkan strategi diplomasi vaksin yang bertujuan memberikan jutaan dosis vaksin AstraZeneca buatan dalam negeri kepada negara-negara terdekat. Strategi diplomasi ini bahkan diumumkan ketika program imunisasi domestiknya baru saja dimulai.

Menurut Reuters, India telah memasok 15,6 juta dosis vaksin ke 17 negara baik melalui sumbangan atau kontrak komersial.

Baca Juga: Bukan di Indonesia, Tesla Pilih Bikin Pabrik Mobil Listrik di India

4. Ancaman gangguan pemulihan

Pulih dari Resesi, Ekonomi India Diprediksi Terus MenguatPetugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Meski pemerintah optimis dengan ekonomi India, namun kepala ekonom pasar berkembang JPMorgan Jahangir Aziz memperingatkan pemulihan ekonomi India dapat mengalami gangguan.

Dalam sebuah wawancara di “Squawk Box Asia” CNBC minggu lalu, Aziz memperingatkan bahwa risiko utama bagi pemulihan ekonomi India adalah potensi terputusnya jutaan rumah tangga dan bisnis kecil India dari kredit yang mereka butuhkan.

“Hilangnya pendapatan terkait pandemik virus corona telah mencapai miliaran dolar setiap tahun,” menurut Aziz. “Kita tahu emiten tidak terlalu menderita, semestinya UKM (usaha kecil menengah) dan rumah tangga yang lebih terpukul.”

Baca Juga: Bukan di Indonesia, Tesla Pilih Bikin Pabrik Mobil Listrik di India

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya