Regulator Tiongkok Jatuhkan Denda Miliaran ke Alibaba CS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Regulator pasar Tiongkok pada Senin (14/12/2020), mengatakan akan mendenda Alibaba Group, China Literature yang didukung Tencent Holdings dan Shenzhen Hive Box karena tidak melaporkan kesepakatan dengan benar untuk tinjauan antitrust.
Denda yang dijatuhkan kepada masing-masing perusahaan adalah sebesar 500.000 yuan atau 76.464,29 dolar Amerika Serikat. Jumlah itu berarti setara lebih dari Rp1 miliar per perusahaan (estimasi kurs Rp14.000 per dolar).
Baca Juga: Mimpi Tiongkok Ciptakan Matahari Buatan Dekati Kenyataan
1. Alibaba investasikan 692 juta dolar di Intime pada 2014 dan 2,6 miliar dolar pada 2017
Regulator Pasar Administrasi Negara (SAMR) mengatakan mengambil keputusan itu setelah meninjau kesepakatan yang dilakukan oleh tiap perusahaan, di antaranya termasuk kesepakatan Alibaba dengan Intime Retail (Group) Co Ltd, akuisisi China Literature atas New Classics Media, dan akuisisi Shenzhen Hive Box atas China Post Smart Logistics.
Alibaba menginvestasikan 692 juta dolar AS di Intime pada 2014 dan memimpin penawaran senilai 2,6 miliar dolar AS pada 2017 untuk memprivatisasi Intime. Perusahaan ini mengoperasikan 29 department store dan 17 pusat perbelanjaan di Tiongkok.
Sementara itu, China Literature mengumumkan pada Agustus 2018 bahwa mereka akan membeli 100 persen New Classics Media.
2. Harga saham terdampak
Editor’s picks
Pengumuman itu adalah bagian dari upaya Tiongkok untuk memperkuat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besarnya agar tidak melakukan monopoli yang mengekang persaingan dan menyalahgunakan data konsumen maupun melanggar hak konsumen.
Meski demikian, kabar itu telah membawa dampak negatif pada harga saham perusahaan. Menurut Reuters, saham Tencent dan Alibaba yang terdaftar di Hong Kong jatuh dalam perdagangan sore setelah berita tersebut. Saham Alibaba terakhir turun 2,5 persen pada level terendah tiga minggu dan Tencent turun 2,8 persen pada level terendah dua minggu.
3. SAMR peringati sektor internet agar patuh aturan
Sebelumnya pada bulan lalu, Tiongkok telah mengeluarkan rancangan aturan yang bertujuan mencegah perilaku monopoli oleh perusahaan internet. Aturan itu dipandang sebagai langkah regulasi serius pertama Tiongkok terhadap sektor tersebut.
Di sisi lain, dalam pernyataan terpisah, SAMR juga memperingatkan bahwa industri internet negara itu tidak lepas dari pengawasan undang-undang anti-monopoli yang ada. Lembaga itu juga mendesak semua perusahaan untuk secara ketat mematuhi undang-undang dan peraturan serta mempertahankan persaingan pasar yang sehat.
“Denda dari ketiga kasus tersebut merupakan sinyal kepada masyarakat bahwa pengawasan anti-monopoli di bidang Internet akan diperkuat,” kata SAMR.
Baca Juga: Tiongkok Perketat Regulasi Perusahaan Internet, Ini Reaksi CEO Alibaba