Rekor Tertinggi Baru, Harga Bitcoin Capai Rp868 Juta

Harganya melonjak menjelang debut Coinbase

Jakarta, IDN Times – Harga bitcoin melonjak ke rekor tertinggi baru pada Selasa (13/4/2021), mencapai lebih dari 62 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp868 juta (kurs Rp14 ribu/dolar).

Menurut data dari Coin Metrics, harga bitcoin naik lebih dari 4 persen dalam 24 jam terakhir mencapai 62.718 dolar AS. Ether, koin digital paling berharga kedua setelah bitcoin, juga mencetak rekor baru, naik menjadi 2.210 dolar AS.

Baca Juga: Tertarik Investasi Bitcoin Cs? Pahami Dulu Tentang Blockchain

1. Harga naik menjelang IPO Coinbase

Rekor Tertinggi Baru, Harga Bitcoin Capai Rp868 JutaIlustrasi Bitcoin (Dok. ANTARA News)

Kenaikan harga mata uang digital atau cryptocurrency tersebut terjadi menjelang debut pasar saham (IPO) Coinbase, bursa cryptocurrency populer. CNBC melaporkan bahwa Coinbase akan go public pada hari Rabu, dan diperkirakan akan memiliki valuasi pasar hingga 100 miliar dolar AS.

Bursa bitcoin seperti Coinbase bertindak layaknya bursa saham pada umumnya, memungkinkan orang untuk membeli atau menjual bitcoin. Untuk membeli bitcoin bisa menggunakan uang pada umumnya seperti dolar AS.

2. Tentang bitcoin

Rekor Tertinggi Baru, Harga Bitcoin Capai Rp868 JutaIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic)

Bitcoin adalah mata uang digital atau cryptocurrency yang dibuat pada tahun 2009 oleh orang tak dikenal yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Transaksi bitcoin bersifat anonim dan dilakukan tanpa broker atau perantara.

Meski disebut mata uang, bitcoin tidak dapat digunakan secara fisik karena ini adalah mata uang digital. Bitcoin bersifat terdesentralisasi, artinya tidak dikendalikan oleh bank atau pemerintah.

Baca Juga: Ini Alasan Mark Cuban Punya Banyak Ethereum dan Bitcoin

3. Instrumen investasi yang menarik

Rekor Tertinggi Baru, Harga Bitcoin Capai Rp868 JutaIlustrasi Bitcoin (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic)

Belakangan semakin banyak investor dan perusahaan besar dunia yang mempertaruhkan uang mereka pada bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Hal ini dikarenakan harga bitcoin cenderung melonjak tajam dari waktu ke waktu.

Meski demikian, berinvestasi pada bitcoin juga memiliki risiko besar karena nilai mata uang ini bisa naik dan turun drastis dalam waktu singkat. Selain itu, bitcoin disimpan dalam dompet digital, baik di cloud atau komputer pemiliknya.

Ini akan sama seperti memiliki rekening bank virtual. Tetapi tidak seperti rekening bank, bitcoin yang disimpan tidak diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) AS maupun LPS lainnya di dunia.

Itu berarti, tidak ada yang menjamin keamanan kepemilikan bitcoin sehingga akan menyulitkan untuk meminta pertanggungjawaban ketika bitcoin yang dimiliki dicuri atau terjadi penipuan terkait bitcoin.

Baca Juga: Selain Bitcoin, Ini 5 Cryptocurrency yang Juga Populer

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya