Rupiah Dibuka Melemah di Awal Pekan Perdagangan, Ini Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (20/9/2021).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka melemah 29 poin ke level Rp14.251 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.222 per dolar.
Baca Juga: Trading dan Investasi Kripto Pakai Robot, Untung atau Buntung?
1. Rupiah berpotensi melemah di penutupan
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan rupiah juga berpotensi melemah di penutupan perdagangan hari ini. Salah satu penyebabnya adalah karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), pekan ini.
“Pasar mencari petunjuk kemungkinan tapering di akhir tahun ini,” ujarnya.
2. Pasar waspadai sejumlah pengumuman
Editor’s picks
Menurut Ariston, dengan belum adanya kepastian soal kebijakan tapering ini, pasar selalu waspada menjelang event Bank Sentral AS ataupun data-data ekonomi penting AS. Ia menyebut data-data ekonomi AS sudah membaik dan ini mendukung Bank Sentral AS untuk memulai kebijakan pengetatan moneternya.
“Beberapa pejabat tinggi Bank Sentral AS juga menyuarakan kemungkinan tapering di akhir tahun,” katanya.
Baca Juga: Bappebti Blokir 249 Situs Broker Investasi Ilegal, Cek Daftarnya!
3. Rentang pelemahan rupiah
Ariston juga mengatakan bahwa nilai tukar utama dan regional terlihat melemah terhadap dolar AS pagi ini.
“Di sisi lain, membaiknya kondisi pandemi di tanah air yang menggerakan kembali perekonomian bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” katanya.
Menurut Ariston, potensi pelemahan rupiah hari ini yakni ke kisaran Rp14.280. Sementara potensi support di kisaran Rp14.220.
Baca Juga: BI Jamin Dampak Tapering The Fed Tak Separah 2013