Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.319 di Awal Pekan

Rupiah menguat 38 poin di penutupan sore ini

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Senin (29/11/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 38 poin ke level Rp14.319 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.357 per dolar.

Baca Juga: Sulit Menabung? 5 Kebiasaan Boros Ini Harus Kamu Hentikan

1. Penguatan rupiah sesuai prediksi analis

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.319 di Awal PekanIlustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Penguatan rupiah sore ini sesuai prediksi analis. Sebelumnya pagi tadi, Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini.

“Nilai tukar rupiah berpotensi menguat hari ini dengan meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak varian baru COVID-19,” katanya.

Ariston menyebut potensi penguatan ke arah Rp14.300, dengan potensi pelemahan ke area Rp14.370.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.359 Pagi Ini

2. Kekhawatiran terkait pandemik memudar

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.319 di Awal PekanIlustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Menurut Ariston, kekhawatiran investor mereda soal varian baru COVID-19 karena sejumlah penelitian melihat bahwa varian ini, walaupun memiliki tingkat penularannya tinggi, tapi hanya menimbulkan gejala ringan.

“Tapi di sisi lain, pasar juga terlihat berhati-hati melihat perkembangan kasus COVID-19 ini dan lonjakan kasus di Eropa yang memicu lockdown,” katanya.

Baca Juga: Sulit Simpan Uang? 5 Cara Menabung Unik yang Wajib Kamu Coba

3. Masih ada sentimen negatif yang bayangi rupiah

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.319 di Awal PekanIlustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Selain kekhawatiran soal COVID-19 yang mereda, Ariston juga menyebut rupiah menguat karena nilai tukar regional terlihat rebound terhadap dolar AS pagi ini.

Namun Ariston juga menyebut bahwa dari dalam negeri, pasar masih memperhatikan kelanjutan revisi UU Ciptakerja dimana UU ini bisa dibatalkan seluruhnya yang menimbulkan ketidakpastian di dunia usaha.

“Rupiah masih mendapatkan sentimen negatif dari peristiwa ini,” katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya