Rupiah Lesu Seharian Lawan Dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (25/1/2022).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 15 poin ke level Rp14.350 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.335 per dolar.
Pada penutupan Senin, rupiah stagnan atau tetap berada di level Rp14.335 per dolar AS dari level Rp14.335 per dolar di penutupan Jumat.
Baca Juga: Mengintip Peluang Investasi di Perusahaan Jasa Tambang Batu Bara
1. Pelemahan sesuai prediksi analis
Pelemahan rupiah sore ini sesuai prediksi analis. Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra pagi tadi mengatakan nilai tukar rupiah masih berpotensi bergerak dalam kisaran Rp14.300-Rp14.380 hari ini dan masih memiliki potensi pelemahan.
“Pasar masih mewaspadai hasil rapat kebijakan moneter the Fed di Kamis dini hari pekan ini. Indikasi pengetatan moneter yang lebih besar bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan,” katanya.
2. Pelemahan rupiah terbatas
Editor’s picks
Dari dalam negeri, Ariston mengatakan kondisi peningkatan kasus COVID-19 juga masih diwaspadai pelaku pasar kalau-kalau pemerintah memberlakukan PPKM yang lebih ketat yang bisa menekan rupiah.
“Namun demikian, Walaupun ada sentimen the Fed, rupiah masih bisa bergerak menguat,” ujar Ariston.
“Kemungkinan karena pasar mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dari sisi inflasi, pandemi dan peluang pemulihan ekonomi ke depan dibandingkan kondisi yang terjadi di AS,” jelas Ariston lagi.
Baca Juga: 4 Tantangan Investasi di Tahun 2022, Pahami dan Waspadai!
3. Rupiah juga melemah di pembukaan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka melemah 15 poin ke level Rp14.350 per dolar AS pagi ini dari level Rp14.335 per dolar di penutupan kemarin.
Baca Juga: OJK Larang Lembaga Jasa Keuangan Fasilitasi Kripto