Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp14.245 Saat Pembukaan Hari Ini

Rupiah melemah empat hari berturut-turut di pembukaan

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (23/9/2021).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka melemah tipis 3 poin ke level Rp14.245 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.242 per dolar.

Baca Juga: 6 Keuntungan Menabung di Bank, Bisa Dapat Bunga hingga Hadiah!

1. Rupiah melemah empat hari berturut-turut di pembukaan

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp14.245 Saat Pembukaan Hari Iniilustrasi uang rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Pelemahan rupiah pagi ini merupakan yang keempat dalam 4 hari berturut-turut. Sebelumnya pada pembukaan perdagangan Senin, rupiah melemah 29 poin ke level Rp14.251 per dolar, dari level penutupan sebelumnya di Rp14.222 per dolar.

Sementara pada Selasa, rupiah dibuka melemah 13 poin ke level Rp14.255 per dolar AS dari level penutupan Rp14.242 per dolar hari sebelumnya. Pada pembukaan Rabu kemarin, rupiah melemah 6 poin ke level Rp14.243 per dolar AS dari level Rp14.237 per dolar.

2. Rupiah berpotensi melemah di penutupan hari ini

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp14.245 Saat Pembukaan Hari IniIlustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melemah di penutupan perdagangan nanti.

Ariston menyebut, rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena indikasi tapering berpeluang terjadi di akhir tahun ini dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, pada saat mengumumkan hasil rapat dini hari tadi.

“Nilai tukar mata uang utama dan regional terlihat mengalami tekanan terhadap dolar AS,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Cara Jitu Menabung biar Cepat Punya Hunian Idaman!

3. Rentang pergerakan rupiah

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp14.245 Saat Pembukaan Hari IniIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Ariston lebih lanjut menjelaskan bahwa Powell juga mengatakan, tapering kemungkinan akan selesai di pertengahan 2022 dan kenaikan suku bunga acuan baru akan terjadi setelah proses tapering selesai.

“Ini artinya, The Fed membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,” jelas dia.

Sementara dari dalam negeri, Ariston menyebut situasi pandemik yang membaik bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Rupiah mungkin bergerak melemah ke kisaran Rp14.280 dengan potensi support di kisaran Rp14.230,” ujarnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya