Setahun Lebih WFH, Pekerja di AS Ramai-Ramai Mau Resign

4 Juta pekerja di AS mengajukan pengunduran diri

Jakarta, IDN Times – Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak orang terpaksa harus bekerja dari rumah (WFH) selama lebih dari setahun. Hal ini juga terjadi di Amerika Serikat (AS), negara yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak saat ini.

Tapi saat ini, setelah program vaksinasi dilangsungkan, kehidupan di AS sudah mulai kembali normal, di mana orang-orang sudah mulai bekerja kembali dari kantor (WFO).

Namun demikian, ternyata pemulihan ini membuat banyak orang melakukan evaluasi dalam hal pekerjaan mereka, dan bahkan banyak di antaranya merasa perlu mengganti pekerjaan, bukan kembali bekerja dari kantor.

Baca Juga: Palembang Perketat PPKM, ASN Bakal WFH Lagi

1. Faktor pendorong Pengunduran Diri Hebat

Setahun Lebih WFH, Pekerja di AS Ramai-Ramai Mau ResignIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Fenomena pekerja ramai-ramai ingin mengganti pekerjaan atau The Great Resignation (Pengunduran Diri Hebat) ini terjadi bukan tanpa alasan. Menurut CNBC pada Selasa (29/6/2021), ada sejumlah hal yang membuat orang-orang ingin mengganti pekerjaan, termasuk keengganan untuk kembali bekerja dari kantor karena lebih menyukai fleksibilitas kerja jarak jauh.

Alasan lainnya, sejumlah orang merasa kelelahan karena harus melakukan penerbangan berjam-jam sambil juga harus memikirkan soal penitipan anak dan sekolah.

“Entah mereka tidak puas dengan pekerjaan mereka atau prioritas mereka telah berubah,” kata Maria Reitan, pendiri dan kepala pelatih di Jump Team, yang berbasis di Minneapolis, AS.

2. Sebanyak 95 persen pekerja mempertimbangkan ganti pekerjaan

Setahun Lebih WFH, Pekerja di AS Ramai-Ramai Mau ResignIlustrasi Bekerja (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut laporan baru-baru ini oleh situs pekerjaan Monster.com, di dalam The Great Resignation diketahui sekarang ini ada sebanyak 95 persen pekerja yang mempertimbangkan untuk berganti pekerjaan, dan 92 persen bahkan bersedia berpindah industri untuk menemukan posisi yang tepat.

Sebagian besar mengatakan pendorong perubahan itu adalah kelelahan dan kurangnya peluang pertumbuhan.

“Ketika kami berada dalam pergolakan pandemik, begitu banyak orang menyerah, sekarang apa yang kami lihat adalah tanda kepercayaan diri,” kata Scott Blumsack, wakil presiden senior penelitian dan wawasan di Monster.

3. Jutaan orang sudah mengajukan pengunduran diri

Setahun Lebih WFH, Pekerja di AS Ramai-Ramai Mau ResignIlustrasi bekerja di rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, jumlah orang yang berhenti dari pekerjaan mereka pada April saja telah mencapai rekor, yaitu sebanyak 4 juta orang.

Namun pada saat yang sama, ada lebih banyak peluang bagi pencari kerja. Departemen Tenaga Kerja melaporkan ada rekor 9,3 juta lowongan pekerjaan pada penghitungan terbarunya.

“Jumlah pekerjaan terbuka lebih tinggi dari sebelumnya, itu benar-benar berkontribusi mengapa para kandidat berusaha keras melihat apa yang ada di luar sana,” kata Blumsack.

Baca Juga: Erick Thohir: Penerapan WFH di BUMN Tak Berubah Sejak Awal

4. Rencana perusahaan mempekerjakan karyawan kembali di kantor

Setahun Lebih WFH, Pekerja di AS Ramai-Ramai Mau ResignIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketika vaksinasi COVID-19 semakin banyak dilakukan, begitu pula rencana untuk kembali ke kantor. LaSalle Network dalam menemukan bahwa dalam survei terhadap lebih dari 350 CEO dan pemimpin di bidang sumber daya manusia dan keuangan, 70 persen mengatakan mereka berencana mempekerjakan karyawan kembali di kantor pada musim gugur tahun ini atau bahkan lebih cepat dari itu.

Sementara itu, fokus perusahaan yang berencana masuk kembali ke kantor kini adalah mengurus karyawan yang ingin terus bekerja dari jarak jauh. “Jika kita melihat gelombang karyawan pergi, perusahaan harus mencari tahu,” kata Reitan.

Di sisi lain, survei terpisah oleh McKinsey menunjukkan, sebanyak 9 dari 10 organisasi akan menggabungkan kerja jarak jauh dan di tempat. Namun, sebagian besar perusahaan mengatakan mereka belum menentukan secara spesifik seperti apa bentuknya.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya