Setelah 70 Tahun, Ikea Stop Cetak Katalog Ikoniknya

Edisi 2021 jadi yang terakhir katalog Ikea

Jakarta, IDN Times - Peritel Swedia, Ikea, akan berhenti menerbitkan versi cetak katalog tahunan legendarisnya mulai tahun depan. Perusahaan menyatakan bahwa keputusan itu diambil karena adanya pergeseran dalam tren belanja menjadi online, sebagaimana dilaporkan CNN, Senin (7/12/2020).

“Selama 70 tahun [katalog] telah menjadi salah satu produk kami yang paling unik dan ikonik, yang telah menginspirasi miliaran orang di seluruh dunia,” kata Direktur Pelaksana Inter IKEA Systems BV Konrad Grüss, sebagaimana dikutip dari The Verge.

“Konsumsi media dan perilaku pelanggan telah berubah, dan Ikea sudah meningkatkan investasi digital sementara volume dan minat pada katalog telah menurun,” lanjut dia.

Baca Juga: Gak Kalah dari IKEA, 5 Furnitur Produksi Lokal Ini Punya Model Menarik

1. Katalog Ikea sudah berusia 70 tahun

Setelah 70 Tahun, Ikea Stop Cetak Katalog Ikoniknyadok. IKEA

Menurut laporan tersebut, katalog berbentuk buku yang lumayan tebal itu sudah ada selama 70 tahun. Katalog Ikea pertama dirilis dalam bahasa Swedia pada 1951, sedangkan versi ganda pertama (daring dan cetak) dirilis pada 2000.

Pada 2016, Ikea mencetak 200 juta eksemplar katalog itu dalam 32 bahasa di 50 pasar.

Katalog 2021, yang telah dirilis pada Oktober, menjadi versi final katalog itu. Sebagai peringatan atas sejarah katalog tebal itu, pada tahun depan Ikea akan merilis sebuah buku yang lebih kecil, yang akan diisi dengan inspirasi dan pengetahuan perabot seputar rumah tangga. 

2. Katalog pertama yang dirilis dalam bahasa Swedia hanya setebal 16 halaman

Setelah 70 Tahun, Ikea Stop Cetak Katalog Ikoniknyadok. IKEA

Menurut The Guardian, katalog pertama yang dirilis dalam bahasa Swedia hanya setebal 16 halaman. Isinya mencantumkan semua produk perusahaan, disertai gambar hitam putih sederhana.

Setahun kemudian, tebalnya ditambah menjadi 68 halaman oleh pendiri Ikea, Ingvar Kamprad. Di mana covernya menampilkan kursi goyang coklat. Sekitar 285.000 eksemplar dari katalog itu disebar, tetapi hanya di Swedia selatan.

Meski demikian, semenjak itu katalog mereka langsung menarik hati khalayak dan dijadikan sumber wawasan tahunan tentang kehidupan modern kontemporer dan kiblat bagi pecinta furnitur. Beberapa perpustakaan bahkan mengumpulkan salinan katalog dan menjadikannya barang koleksi.

3. Ikea akan fokus ke penjualan daring

Setelah 70 Tahun, Ikea Stop Cetak Katalog IkoniknyaIDN Times / Ulfa Luthfia

Ikea kini semakin mengalihkan fokusnya ke penjualan dan pemasaran digital. Penjualan daring mendapat dorongan besar selama pandemik karena jutaan orang melakukan perombakan rumah, baik menjadi sekolah maupun kantor darurat.

Perusahaan Ikea menyatakan penjualan melonjak 45 persen selama 12 bulan hingga Agustus, didorong oleh empat miliar kunjungan ke situs webnya.

Namun, Ikea juga menyatakan toko berukuran gudang dan kafe ikoniknya akan tetap menjadi bagian integral dari rencana pertumbuhan perusahaan.

CEO Inter Ikea Group Jon Abrahamsson Ring mengatakan pelanggan masih ingin menyentuh dan mencoba produknya seperti biasanya. Perusahaan mengatakan akan terus menggunakan pendekatan pasar total, yang termasuk menyediakan ruang pameran.

“Untuk menjangkau dan berinteraksi dengan banyak orang, kami akan terus menginspirasi dengan solusi perabotan rumah kami dengan cara baru,” kata Grüss.

Baca Juga: 5 Tips Biar Rumah Terasa Lebih Lega, Bocoran Langsung dari IKEA Nih!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya