Tawarkan Banyak Keuntungan, Amartha Juga Edukasi Peminjam

Sampai adakan pelatihan untuk pelanggan

Jakarta, IDN Times – Chief Commercial Officer PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Hadi Wenas mengatakan Amartha sebagai perusahaan teknologi finansial (fintech) memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi orang-orang yang melakukan pinjaman (borrower) maupun meminjamkan dana (lender) di platformnya.

Salah satu keuntungan yaitu adanya return flat 11-15 persen, tergantung skor kredit (credit score) borrower. Selain itu, ada juga asuransi kematian yang salah satu tujuannya adalah memastikan dana peminjam kembali.

“Jadi kalau misalnya borrower atau peminjamnya tiba-tiba for whatever reasons meninggal dunia, nah itu pokoknya akan balik 100 persen,” katanya kepada IDN Times, Rabu (14/7/2021).

Ia menambahkan perusahaan juga memberi opsi asuransi kredit yang coverage-nya sampai dengan 75 persen dari remaining principal.

Remaining principal itu kalau misalnya kasih pinjam Rp3 juta, sudah bayar dua per tiga berarti sisa pokoknya Rp1 juta, ya dapat 75 persen dari remaining pokok. Berarti Rp750 ribu. Kalau memang sudah jalan dua per tiga. Itu returnya,” jelasnya.

Baca Juga: Amartha Fintek Milik Stafsus Millennial Jokowi yang Kena Tegur Istana

1. Sebagian besar borrower berprofesi sebagai pedagang

Tawarkan Banyak Keuntungan, Amartha Juga Edukasi PeminjamIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut Hadi menyampaikan, 60 persen dari peminjam di Amartha saat ini adalah sektor perdagangan. Ia menjelaskan bahwa perdagangan tersebut terbagi dalam banyak kategori, seperti perdagangan makanan dan minuman (F&B), fashion, toko-toko kelontong hingga baby products dan mainan.

Ia menambahkan bahwa sisa 40 persennya ada di sektor lain seperti perikanan, perkebunan, persawahan dan peternakan.

“Lalu juga ada home industry. Jadi 60 persen trading, sisanya non-trading atau yang produktif dari nol sampai jadi, ada,” ucapnya.

2. Sektor yang paling terdampak COVID-19

Tawarkan Banyak Keuntungan, Amartha Juga Edukasi PeminjamIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa saat ini dampak COVID-19 telah mencapai ke berbagai sektor dan keparahannya sangat tergantung pada lokasi. Hadi juga mengatakan bahwa lockdown telah membawa dampak yang cukup signifikan pada bisnis para peminjam.

“Lockdownya yang dampaknya lebih besar. Jadi kalau misalnya nggak boleh keluar-keluar apalagi sempet jamannya itu nggak bisa keluar satu gang, wah itu susah karena lapaknya hilang,” ujarnya. “Tapi kalau misalnya secara general, semua sudah mulai recover.”

Menurutnya, bisnis kecil dari para peminjam yang paling lama pulih yaitu mereka yang berjualan di sekolah. Ini dikarenakan sampai saat ini sekolah masih tutup. Sementara yang paling cepat pulih yaitu pedagang keliling.

“Kalau yang dagangan sekolah itu basically cari customer baru yang lain,” terangnya.

Baca Juga: Penting! Ini Bedanya Utang Baik dan Utang Buruk

3. Langkah perusahaan menjaga borrower dan lender

Tawarkan Banyak Keuntungan, Amartha Juga Edukasi PeminjamIlustrasi Utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan menyebut bahwa kerugian merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam bisnis pinjam-meminjam seperti yang dijalankan Amartha. Namun, perusahaannya memiliki cara tersendiri untuk dapat menjaga kepercayaan mereka yang meminjamkan dananya (lender) dan juga memastikan peminjam mengembalikan dananya.

Salah satunya yaitu dengan cara melakukan pengecekan ke lapangan sebelum memberikan pinjaman bisnis. Mereka juga melakukan pembinaan sejak awal kepada para peminjam.

“Kita ada intervention nya. Jadi intervention langsung ke tim lapangan kita, memang dilihat ada usahanya jalan, usahanya legit, dagangnya apa, sampai pendampingan buat financial management. Jadi gimana mengelola pinjaman supaya jangan kebanyakan hutang, mengelola pinjaman secara bijak sampai entrepreneurship,” katanya.

“Kalau memang ada spesifik pedagang, pedagang apa? Kita ada trainingnya. Training makanan misalnya,” tambahnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Ini 6 Perbedaan Bank dengan Fintech

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya