Tekor Anggaran AS Melonjak ke Rekor Rp23 Ribu Triliun Tahun Ini

Hampir dua kali lipat dari rekor defisit sebelumnya

Jakarta, IDN Times – Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) melonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 1,7 triliun dolar AS atau sekitar Rp23.800 triliun selama enam bulan pertama tahun anggaran ini. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari rekor sebelumnya.

Salah satu penyebab naiknya defisit adalah karena putaran dukungan ekonomi senilai miliaran dolar yang baru diluncurkan bulan lalu.

Baca Juga: Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$200 Juta di Triwulan IV 2020

1. Naik hampir dua kali lipat

Tekor Anggaran AS Melonjak ke Rekor Rp23 Ribu Triliun Tahun IniIlustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)

Dalam laporan anggaran bulanannya, pada Senin (12/4/2021) Departemen Keuangan mengatakan bahwa defisit untuk paruh pertama tahun anggaran ini, atau dari Oktober hingga Maret, naik hampir dua kali lipat dari defisit 743,5 miliar dolar AS untuk periode yang sama tahun lalu.

Laporan anggaran juga menunjukkan bahwa defisit untuk bulan Maret mencapai 659,6 miliar dolar AS, defisit bulanan tertinggi ketiga. Untuk periode enam bulan, total defisit 1,7 triliun dolar AS itu melampaui rekor sebelumnya yang sebesar 829 miliar dolar AS, yang meningkat selama enam bulan yang berakhir pada Maret 2011. Pada saat itu pemerintah Negeri Paman Sam mengeluarkan pendanaan untuk mengatasi dampak buruk dari resesi yang disebabkan oleh krisis keuangan 2008.

Sementara itu defisit tahun lalu, untuk tahun anggaran yang berakhir pada 30 September, mencapai rekor 3,1 triliun dolar AS. Sebelumnya pada Februari Kantor Anggaran Kongres memperkirakan bahwa defisit tahun ini akan mencapai 2,3 triliun dolar AS. Tetapi perkiraan itu belum menghitung dana rencana penyelamatan senilai 1,9 triliun dolar AS pemerintahan Presiden Joe Biden atau juga rencana infrastruktur baru Biden yang sedang dipertimbangkan Kongres saat ini.

2. Penyebab kenaikan defisit

Tekor Anggaran AS Melonjak ke Rekor Rp23 Ribu Triliun Tahun Ini(ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Defisit yang melonjak tinggi itu disebabkan oleh banyaknya paket penyelamatan ekonomi AS yang telah dikeluarkan pemerintah sejak pandemik melanda pada awal Maret 2020. Putaran terakhir pendanaan yang dikeluarkan yaitu senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan oleh Biden dan disetujui Kongres bulan lalu.

Paket bantuan Biden itu termasuk pembayaran tunjangan individu hingga 1.400 dolar dolar AS, yang telah diberikan begitu Biden menandatangani rancangan undang-undang tersebut menjadi undang-undang. Pernyataan Departemen Keuangan menunjukkan bahwa pembayaran pada bulan Maret telah mencapai 339 miliar dolar AS, menurut CNBC, Senin.

Baca Juga: Orang Terkaya Dunia Setujui Usulan Joe Biden Soal Kenaikan Pajak

3. Dampak pendanaan pada ekonomi AS

Tekor Anggaran AS Melonjak ke Rekor Rp23 Ribu Triliun Tahun IniPresiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, saat masih melakukan kampanye menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat beberapa bulan lalu. (Instagram.com/joebiden)

Meski defisit anggaran AS melonjak tajam, namun dampaknya begitu signifikan pada pemulihan ekonomi negara.

Pejabat Bank Sentral AS The Federal Reserve Fed memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) akan meningkat pada 2021 sebesar 6,5 persen. Ini akan menjadi tingkat pertumbuhan tercepat sejak 1984.

Baca Juga: Sesumbar Joe Biden Amerika Tak Bisa Dikalahkan Tiongkok

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya